Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

MotoGP-Pertamina Mandalika International Circuit

1 Oktober 2024   15:19 Diperbarui: 1 Oktober 2024   21:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yup, itu bukan hanya imajinasi. Selamat datang di Mandalika, di mana pembangunan sirkuit tidak hanya berhadapan dengan hambatan teknis, tetapi juga penduduk setempat yang menolak diganggu saat sapi-sapi mereka sedang makan rumput.

Pembangunan Mandalika, seperti layaknya banyak proyek besar di Indonesia, tentu saja tidak mulus. Ada masalah klasik seperti pengadaan tanah, birokrasi, dan bahkan protes dari warga lokal yang, entah bagaimana, merasa bahwa suara motor 300 km/jam kurang enak dibandingkan suara ombak pantai.

Namun, dengan tekad baja---dan sedikit kebingungan---sirkuit ini berhasil dibangun.

Ada momen-momen lucu dan sedikit absurd selama proses pembangunan. Pernah ada laporan bahwa para pekerja harus membongkar dan membangun ulang bagian lintasan karena kesalahan teknis yang membuat lintasan terlihat lebih cocok untuk perlombaan go-kart daripada MotoGP.

Bayangkan ekspresi para insinyur ketika mengetahui aspalnya sedikit 'miring'. Sebuah lelucon yang mungkin hanya bisa dipahami oleh mereka yang pernah terlibat dalam proyek-proyek besar dengan tenggat waktu yang mustahil.

Persiapan Balapan: Ketika Balapan Bertemu Wisatawan

Akhirnya, Mandalika siap menjadi tuan rumah balapan MotoGP pertamanya pada tahun 2021 (meski karena pandemi, balapan ini sempat tertunda). Saat itu, Indonesia gempar. Bukan karena kepanikan global, melainkan karena tak sabar menanti momen di mana negeri ini bisa memamerkan sirkuit barunya ke seluruh dunia.

Saat persiapan berlangsung, suasana Mandalika berubah dari pantai tenang menjadi lautan manusia. Ribuan orang berdatangan, baik wisatawan lokal maupun internasional. Namun, tantangan besar muncul: bagaimana mengakomodasi ribuan tamu dalam waktu yang singkat?

Infrastruktur pariwisata yang sebelumnya lebih cocok untuk wisatawan backpacker, tiba-tiba harus menampung rombongan besar media internasional, pembalap, dan kru balap. Hotel-hotel dadakan mulai bermunculan dengan kecepatan lebih cepat dari motor MotoGP.

Ada hotel yang dibangun dalam waktu yang singkat---saking cepatnya, mungkin beberapa tamu merasa belum ada atap ketika mereka check-in.

Dan soal akses menuju Mandalika? Sederhananya, itu adalah perjalanan penuh liku. Harus melewati jalan-jalan kecil yang tidak kalah menantang dibandingkan lintasan MotoGP itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun