Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Indonesia Darurat Diabetes pada Anak-Anak

13 Agustus 2024   09:06 Diperbarui: 13 Agustus 2024   09:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://labcito.co.id/

Produsen seringkali berlomba-lomba mempromosikan produk mereka sebagai aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak, bahkan menggunakan iklan yang menargetkan anak-anak secara langsung.

Mereka mengemas produk tersebut dengan warna-warna cerah dan karakter kartun yang menarik, yang membuat anak-anak tergoda untuk membelinya. Tanpa sadar, para orang tua pun terkadang terjebak dalam strategi pemasaran ini, berpikir bahwa produk tersebut aman dan sehat untuk anak-anak mereka.

Namun kenyataannya, konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan rendah nutrisi telah menjadi bom waktu bagi kesehatan anak-anak. Risiko terkena diabetes tipe 2 semakin meningkat, terutama ketika makanan tidak sehat ini dikombinasikan dengan gaya hidup yang kurang aktif.

Ini adalah kenyataan yang menyedihkan, di mana keuntungan menjadi prioritas utama produsen, sementara kesehatan generasi muda menjadi taruhannya.

Ketiga, peran sekolah dalam mendidik dan melindungi siswa juga perlu ditinjau ulang. Pada dasarnya, sekolah adalah tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka setiap hari.

Seharusnya, sekolah menjadi tempat yang aman dan sehat, di mana anak-anak dapat belajar dan berkembang dengan baik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah merambah ke dalam ruang kelas.

Penggunaan ponsel pintar di sekolah, baik untuk belajar maupun sekadar hiburan, telah menjadi hal yang umum. Sayangnya, kebiasaan ini justru mengurangi interaksi sosial dan aktivitas fisik siswa.

Lebih parah lagi, ada kasus di mana guru juga terlibat dalam penggunaan ponsel pintar selama jam pelajaran. Tugas-tugas diberikan melalui aplikasi di ponsel, dan siswa dituntut untuk menyelesaikannya secara online.

Alih-alih mendorong siswa untuk aktif secara fisik dan berpikir kreatif, teknologi malah membuat mereka semakin pasif. Padahal, peran guru tidak hanya sekedar mengajar mata pelajaran, tetapi juga mendidik siswa agar menjadi individu yang sehat, cerdas, dan berguna bagi masyarakat.

Jika sekolah tidak tegas dalam mengatur penggunaan ponsel di lingkungan sekolah, maka kesehatan fisik dan mental siswa akan terus terancam.

Akhirnya, tanggung jawab juga jatuh pada pemerintah. Sebagai pihak yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengawasi, pemerintah harus mengambil tindakan nyata untuk melindungi anak-anak dari ancaman diabetes tipe 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun