Ibu dan ayah Ardi merasa lega melihat perubahan pada anak mereka. Meskipun prosesnya tidak mudah dan memerlukan waktu, mereka tahu bahwa itu adalah langkah yang tepat untuk kebaikan Ardi di masa depan.
Mereka juga belajar untuk lebih bijak dalam memberikan teknologi kepada anak-anak mereka, memastikan bahwa hal tersebut digunakan dengan cara yang positif dan bermanfaat.
Cerita Ardi menjadi pelajaran berharga bagi banyak keluarga di kota kecil tersebut. Mereka menyadari bahwa teknologi seperti HP bisa menjadi alat yang sangat berguna, namun juga bisa membawa dampak buruk jika tidak digunakan dengan bijak.
Orang tua pun mulai lebih aktif mengawasi dan membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi, agar generasi muda bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berbudi pekerti.
Beberapa tahun kemudian, Ardi telah tumbuh menjadi remaja yang sukses. Ia belajar dari pengalaman masa kecilnya dan kini menjadi seorang yang bijak dalam menggunakan teknologi.
Ardi juga aktif menyebarkan kesadaran kepada teman-teman dan generasi muda lainnya tentang pentingnya mengelola waktu dengan baik, menjaga kesehatan, dan selalu menghormati orang tua.
Melalui pengalaman hidupnya, Ardi menyadari bahwa kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian akademis atau materi, tetapi juga tentang keseimbangan dalam hidup. Ia belajar bahwa teknologi bisa menjadi sahabat yang baik jika digunakan dengan bijak, namun juga bisa menjadi musuh yang berbahaya jika tidak dikendalikan.
Kisah Ardi menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada peluang untuk belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Dan bahwa dengan tekad, dukungan dari keluarga, dan sikap yang positif, setiap masalah bisa diatasi dan dijadikan batu loncatan menuju kehidupan yang lebih baik.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H