Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gerakan Menanam Sendiri

11 Maret 2024   13:51 Diperbarui: 11 Maret 2024   13:57 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan menanam sendiri bukan hanya sekedar cara untuk menghemat uang, tetapi juga merupakan langkah nyata menuju keberlanjutan dan kemandirian pangan.

Melalui keputusan sederhana untuk menanam sendiri, dia telah memberikan contoh yang berharga bagi masyarakat sekitarnya. Dia percaya bahwa dengan kerja keras dan kreativitas, setiap orang dapat menciptakan perubahan positif dalam hidup mereka sendiri, bahkan di tengah tantangan ekonomi yang sulit seperti saat ini.

Dengan semangat itu, dia berharap bahwa lebih banyak lagi orang yang akan bergabung dengannya dalam gerakan menanam sendiri, menjadikan masyarakat yang lebih mandiri dan berkelanjutan sebagai hasilnya.

Gerakan menanam sendiri, sebuah inisiatif yang seharusnya dilakukan di seluruh Indonesia, membawa dampak positif yang signifikan pada masyarakat. Inisiatif ini tidak hanya tentang menanam tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga tentang menciptakan perubahan dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat secara keseluruhan.

Di sebuah desa kecil yang terletak di pedalaman Indonesia, sekelompok warga berkumpul di lapangan terbuka untuk mengadakan pertemuan komunitas. Mereka duduk bersila di bawah pohon rindang, membahas rencana untuk melaksanakan gerakan menanam sendiri di desa mereka. Suasana kebersamaan dan semangat gotong royong begitu kental terasa di antara mereka.

Salah seorang tokoh masyarakat yang duduk di tengah-tengah mereka, memegang secarik kertas yang berisi poin-poin penting dari gerakan ini. "Pertama-tama, kita ingin memanfaatkan semua lahan kosong yang ada di desa kita," ujarnya dengan penuh semangat. "Banyak lahan yang tidak terpakai di sekitar kita, dan kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin untuk kepentingan bersama."

Para warga mengangguk setuju, menyadari bahwa tanah yang tidak dimanfaatkan secara optimal adalah pemborosan sumber daya yang tidak perlu. Dengan menanam sendiri, mereka dapat mengubah lahan-lahan kosong tersebut menjadi kebun-kebun yang produktif, menyediakan sumber makanan yang cukup untuk seluruh komunitas.

"Kedua, dengan menanam sendiri, kita dapat membantu mengatasi masalah harga sayuran dan buah-buahan yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang," lanjut tokoh masyarakat tersebut. "Dengan memiliki sumber makanan sendiri, kita tidak lagi tergantung pada harga pasar yang fluktuatif."

Para warga mengangguk setuju, menyadari bahwa dengan menanam sendiri, mereka dapat mengurangi beban keuangan yang mereka hadapi sehari-hari. Mereka tidak perlu lagi khawatir tentang harga yang terus melambung tinggi di pasar, karena mereka memiliki persediaan sendiri di halaman rumah mereka.

"Ketiga, gerakan menanam sendiri juga akan membantu mengatasi masalah kecenderungan malas dan mager di rumah," sambung tokoh masyarakat itu. "Dengan memiliki kebun sendiri untuk diurus, kita akan terpacu untuk tetap aktif dan produktif."

Para warga mengangguk setuju, menyadari bahwa menanam sendiri tidak hanya tentang memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga tentang mengembangkan keterampilan dan kebiasaan yang sehat. Mereka percaya bahwa dengan memiliki kebun sendiri, mereka akan menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun