Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terjerat dalam Rantai Kemalangan

1 Januari 2024   09:22 Diperbarui: 1 Januari 2024   09:22 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Horos adalah seorang yang telah merasakan getirnya hidup yang tak kenal lelah menerima pukulan demi pukulan penderitaan. Seiring waktu, ia terus dihantam kemalangan demi kemalangan, hingga ia merasa takdirnya bagaikan air terjun kemalangan yang tak berujung.

Ketika Horos telah sampai masanya harus berhenti dari KPUD, itu adalah awal dari serangkaian peristiwa tragis yang menghantamnya. Dalam keadaan yang normal, ia hanya bisa membawa pulang sebuah sepeda motor butut yang itu pun masih dalam kondisi kredit, sementara kawannya ada yang mampu membawa tiga buah mobil pulang ke rumah.

Karena di dalam kantor KPUD waktu itu terjadi perebutan terhadap motor dinas, maka Horos mengalah dan memilih terpaksa kredit sepeda motor sebagai kendaraan pribadi berangkat pulang pergi dari rumah dan juga sebagai kendaraan untuk pergi ke daerah yang medannya seperti bekas perang dunia ketiga.

Horos tidak tahu, rupanya diam-diam kawan-kawannya bermain dengan sekretariat dan juga dengan partai politik.

Padahal setahu Horos, sebelum memulai bekerja mereka sudah menanda tangani Fakta Integritas, agar mereka sebagai anggota KPUD bisa bekerja netral dan tidak memihak dan lepas dari segala bentuk kepentingan di daerah.

Tetapi janji tinggallah janji, Tuhan pun kawan-kawannya tidak takuti, mereka berbuat saja sesuka mereka sehingga suara rakyat yang merupakan suara Tuhan itu pun mereka permainkan.

Itu pun tidak ada sanksi dari Pemerintah dan dari Tuhan, sehingga selanjutnya setelah berhenti dari KPU hidup mereka Makmur, bahkan ada yang mencalonkan dirinya jadi caleg atau calon legislatif dengan segala motonya yang sepertinya wuih tanpa dosa.

Waktu berlalu, dan janji uang penghargaan dari pemerintah terbukti hanyalah omong kosong belaka. Sampai enam tahun, uang itu tidak pernah turun juga padahal itu ada undang-undangnya. Apakah Pemerintah berbohong? Itu sudah biasalah ...

Sehingga sudah ratusan anggota KPU di seluruh Indonesia yang sudah meninggal tanpa sempat menerima uang turun yang dijanjikan secara undang-undang itu. Sebenarnya kalau pemerintah enggan memenuhi janjinya, maka seharusnya undang-undang itu dibatalkan saja. Kan tidak memberi harapan dengan janji-janji kosong.

Horos terombang-ambing dalam keadaan tanpa pekerjaan. Dalam keadaan demikian dengan tekad yang teguh, ia mencoba memulai usaha peternakan ikan, berkebun serta usaha apa saja yang penting bisa membuli sesuap nasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun