Pihak Honda bisa saja menarik dulu kendaraan yang memakai eSAF yang belum laku di jual dan juga bagi mereka yang sudah terlanjur menggantinya maka lakukan pergantian. Honda kan kaya, untuk 20 juta sepeda motor saja sudah 400 triliun rupiah duitnya, jadi bisalah lakuan pergantian. Memang akan rugi sedikit, tetapi konsumen tetap percaya kepada motor Honda.
Saya sendiri konsumen setia Honda, tetapi untunglah semua kendaraan saya tidak ada yang menggunakan rangka eSAF karena motor tua, rata-rata di produksi antara tahun 2012 sampai 2014.
Hal ini dikembalikan semua kepada pihak Honda, apakah dilakukan klarifikasi dan dicarikan jalan keluarnya oleh Honda, tetapi yang pasti jangan dibiarkan. Karena hal itu akan berdampak ke banyak hal, seperti misalnya Markets share yang turun padahal tidak mudah-mudah untuk mendapatkannya. Buktinya juga pihak sebelah sudah memamerkan chasisnya yang tebal dan kokoh dan tidak mengalami hal tersebut dan ini menjadi preseden buruk bagi Honda.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H