Mohon tunggu...
M Ali Al-bais
M Ali Al-bais Mohon Tunggu... wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mencari sahabat,berkrasi,dalam menuju kebenaran ,mengkaji tujuan hidup,belajar menambah wawasan ,untuk mencapai kebenaran ... menjadi insan yang merdeka dalam agama yang telah di bawa rosululloh SaW .. bersahabat dengan siapa saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jangan Salah Memilih Guru Karena Salah Memilih Guru Akan Tersesat & Keluarlah Kita Dari Tujuan yang Sesungguhnya

9 Mei 2012   15:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

f) menurut pendapat syeh ImamGhazali yaitu:
Harus menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan memperlakukan mereka
sepertianaksendiri.
Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi bermaksud
denganmengajarmencarikeridhaanAllah.
Mencegah murid dari sesuatu akhlak yang tidak baik dengan jalan sindiran dan
jangan dengan cara terus terang, dengan jalan halus dan jangan mencela.
Supaya diperhatikan tingkat akal pikiran anak-anak dan berbicara dengan mereka menurut kadar akalnya dan jangan disampaikan sesuatu yang melebihi tingkat tangkapannya.
Jangan timbulkan rasa benci pada diri murid mengenai suatu cabang ilmu yang lain.
Sang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlain kata dengan perbuatannya

SEMOGA RISALAH KECIL DAN SINGKAT INI BISA MENAMBAH PELAJARAN BUAT KITA SEMUANYA UNTUK MENEMUKAN GURU KITA YANG SEBENARNYA .....  DAN KETERANGAN INI DI AMBIL DARI KETERANGAN MUFAQAT ULAMA' SERTA SUNNAH NABI

قال- رحمه الله- قوله “بايعوني” المبايعة عبارة عن المعاهدة سميت بذلك تشبيها بالمعاوضة المالية-يعني سميت المعاهدة مبايعة تشبيها بالمعاوضة المالية كالبيع و الشراء-كما في قوله تعالى ( إن الله اشترى من المؤمنين أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة ) .

Ibnu Hajar rahimahullah -dalam Fathul Bari- mengatakan bahwa yang dimaksud dengan mubaya’ah atau bai’at adalah saling mengikat janji. Saling mengikat janji disebut demikian dengan tujuan diserupakan dengan transaksi tukar menukar barang -seperti jual beli- sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta orang-orang yang beriman dan surga itu untuk mereka”.

هذه بيعة صحيحة. و أحب أن أنبه وإن كان خارج موضوع الدرس. أن البيعات التي تتخذها كثير من الجماعات الإسلامية علي المنتسبين إليها أو الموالين لها أنها بيعة غير شرعية. و أن استدلالهم بعموم الأدلة الواردة في أن النبي-عليه الصلاة و السلام- كان يبايع أصحابه و منها هذا الحديث و غيره استدلال في غير موضعه.

Bai’at kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah bai’at yang sah. Aku ingin mengingatkan satu hal meski hal tersebut di luar topik bahasan bahwa bai’at yang diadakan oleh berbagai kelompok terhadap orang-orang yang menisbatkan diri kepada kelompok tersebut dan orang-orang yang loyal dengannya adalah bai’at yang tidak dibenarkan oleh syariat. Dasar pijakan mereka adalah berdalil dengan dalil-dalil yang bersifat umum yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu membai’at para shahabatnya dan di antaranya adalah hadits yang kita kaji saat ini, namun ini adalah menggunakan dalil tidak pada tempatnya yang tepat.

وكل عالم يجلس عنده طالب يستفيد منه فوائد. هذا يستفيد في سعة العلم و هذا يستفيد في قوة الحجة و المناظرة. وذاك يستفيد في الصدع بالحق و الثبات عليه. وقد يستفيد في العبادة و الإخبات و الخشوع لله عز و جل. و ذاك يستفيد منه في الزهد و ذاك في الكرم و ذاك في كذا.

Semua murid yang belajar pada seorang guru akan terkesan dalam hal yang berbeda-beda. Ada yang terkesan dengan keluasan ilmunya. Ada yang terkesan dengan kekuatan dalam berargumen ketika berdiskusi. Ada yang terkesan dengan sikap terus terang mengatakan kebenaran dan tegar membela kebenaran. Ada juga yang terkesan dengan ibadah dan kekhusyuan sang guru kepada Allah. Yang lain terkesan dengan zuhudnya. Ada yang terkesan dengan kedermawanan dan sebagainya.

فعندما يكون أبناء المسلمين يطوفون على مشايخ و على علماء تتزن شخصيته (و) تتزن عقليته (و) تتزن أفهامه. يأخذون من هذا كذا و من ذاك كذا ومن ذاك كذا من العلوم و من الأخلاق و من أشياء التى تقوي شخصيته.

Saat generasi muda Islam belajar kepada berbagai ulama maka mereka memiliki kepribadian, daya intelektual dan pemahaman yang bagus. Dari guru yang pertama terkesan dengan ini dan itu yang ada pada guru tersebut. Sehingga seorang pelajar agama mendapatkan berbagai ilmu dan akhlak dan hal-hal lain yang mendukung pembentukan kepribadiannya.

يحرم أتباع هذه الجماعات من هذا. أنه يقال لا تأخذ من فلان!! لا تأخذ من فلان!!خذ من فلان و فلان!!يبقي محصورا على ما عند فلان. فإن كان من حظه حسن أن الذي حصر عليه أهل خير استفاد منه. و إن كان من حظه سيء أنه ليس كذلك ما له إلا الذي عنده.

إذا إن البيعة هذه نفرته عمن كان من الممكن أن يكون بابا إلى الجنة, بابا إلى مكارم, بابا إلى خير.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun