Jika ingin memahami tentang penyakit hati / keimanan kita maka carilah guru yang ahli di bidangnya (MURSYID) haq ... seorang guru warosatul ambiya' yang selalu mengantarkan kepada setiap murid-muridnya memahami konsep ketuhanan yang sesungguhnya , dan menjadikan kita seorang MUKMIN HAQ dalam kemerdekaan yang tidak terjebak pada amal dan aturan-aturan yang memberatkan,BELIAU tidak mengajarkan sesuatu selain tentang wilayah ILAHIYAH , beliau dengan rela dan cinta kasih kepada seluruh murid-muridnya tanpa adanya perbedaan serta mengatur murid-muridnya untuk taat kepadanya , konsep IMAN sebelum masuk islam seharusnya kita itu memahami syarat sahnya masuk ISLAM ... agar tidak sama dengan ajaran turun menurun dalam istilah lain AGAMA WARISAN , dalam BAB iman ini mari kita kaji bersama-sama apakah kita sudah menetapi syarat rukunnya / hanya dari katanya - katanya ..... karena dalam hal keimanan teramat sangat itu menyangkut wilayah hati dan itu teramat jauh dari apa yang kita sangkakan selama ini ..... seperti keterangan hadist rosululloh dalam kitab bayanuddiin
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم لا دينا لمن لا ايمان له ولا ايمان لمن لا حياء له ولاحياء لمن لاخشعة له ولا خشعة لمن لا عقل له ولا عقل لمن لا فكر له ولا فكر لمن لا صح له ولا صح لمن لا عرف له ولا عرف لامن لا اسلام له
sabda rosululloh SAW : tidak dinamakan mempunyai agama bagi orang-orang yang tidak yaqin (percaya) dan tidak dinamakan yaqin bagi orang-orang yang tidak mempunyai rasa malu dan tidak dinamakan mempunyai rasa malu bagi orang-orang yang tidak bertaqwa (takut) dan tidak di namakan bertaqwa bagi orang-orang yang tidak berakal dan tidak dinamakan orang berakal bagi orang-orang yang tidak mau berfikir (tafakkur) dan tidak dinamakan orang-orang berfikir bagi orang-orang yang tidak mengerti SAH BATALnya ... dan tidak di namakan orang-orang yang SAH (patut) bagi orang-orang yang tidak mengerti (tahu akan hakikat keimanan & ketuhanan) dan tidak dinamakan orang mengerti / ma'rifat bagi orang-orang yang telah ISLAM (pasrah/selamat)
وقال علي كرم الله وجهه
اول الدين معرفة الله وكمال الدين نفي صفات الكمالية العبد واثبات كمالية الرب اي الله الاحد
sedang saiyidina ali ra menjelaskan : awalnya disebut mempunyai agama adalah mengerti ALLOH SWT dan sempurnanya agama adalah meniadakan dengan sesungguhnya kesempurnaannya mahluk (hamba) dan menetapkan kesempurnaanya ALLOH YANG ESA semata .
sejak pertama Syiar AGAMA islam rosululloh SAW selalu mengajarkan TALQIN penyaksian (iqror) / BAI'AT sebelum masuk islam , dalam hal ini haruslah dengan bimbingan yang ahli di bidang penalqinannya (pengucapan sumpah setia) karena jika hanya sebatas pengucapan syahadatain saja tanpa menjelaskan hakikat makna yang sesungguhnya SYAHADAT kita masih belum bisa dikatakan SAH oleh ALLOH . penjelasan ini di jelaskan oleh rosululloh SAW
قال رسول الله صلي الله عليه وسلم
من عبد المعني بحقيقة المعرفة فهو مؤمن حق
sabda nabi SAW : barang siapa yang menyembah makna dengan penjelasan (talqin) orang-orang yang sudah mengerti tentang keILAHIYAHAN baru bisa di namakan MUKMIN yang benar
dalam hal ini tugas para mursyid (guru haq) memberlakukan pengenalan terlebih dahulu sebelum mengucapkan IQRAR syahadat , pengenal di mulai dari apa itu IMAN , siapa yang di sembah yang sesungguhnya apakah hakikat alloh yang sesungguhnya sehingga para muallaf yang masuk islam itu mengerti hakikat yang dia sembah sesungguhnya bukan hanya sebutannya / perkiraan belaka , karena kalo kita fikir secara nalar saja LAFADZ ALLOH itu masih dari susunan kata bahasa arab yang berasal dari lafadz AL - ILAHU : sesembahan .... padahal kalo dalam inti keISLAMAN itu masih teramat jauh ... di ibarat kita masih mengenal nama tanpa tau sebenarnya yang kita kenal dan dimana alamatnya ... dan jika kita telaah dengan tafakkur , ibadah sholat kita itu hakikatnya menyembah siapa ??? apa ya mungkin kita mengirim surat cuma di kasih nama aja ... tanpa tahu alamatnya ... inilah kenapa kita di wajibkan belajar belajar tentang kaidah hukum serta memahami hakikat ketuhanan yang sesungguhnya ..
dalam alqur'an di jelaskan :
ومن كان في هذه الا عمي فهو في الاخرة اعمي واضل سبيلا
barang siapa yang buta (tidak tahu mengenal alloh) di dunia maka diakhiratpun tidak akan mengenalnya (tidak bakan tahu) dan ini yang di maksud lebih tersesat jalannya
dan menurut ulama' ahli tauhid di jelaskan
ومن لم يعرف بالله في الدنيا فكيف يراك الله في الاخرة
barang siapa tidak ma'rifat (tidak tahu) alloh di dunia bagai mana nanti dirimu akan tahu (mengenali) alloh di akhirat nanti .... ?? dengan begini kita selalu bisa intropeksi diri mengenali hakikat keimanan kita ... jangan mudah melihat ke kafiran / kesyirikan orang lain namun kafirnya diri ini terlupakan ... monggo kita selalu belajar belajar agar kita selalu menemukan haqiqat diri yang sebenarnya serta haqiqat alloh yang sebenar-nya ... agama bukan mengajarkan kesesatan atau belenggu pada jiwa yang merdeka ... rosululloh tidak membebani dengan aturan aturan yang mengikat rosululloh mengajarkan pada kita menuju kemerdekaan yang sesungguhnya ... menemukan jiwa dalam jiwa yang selalu santun dalam berahlaakul karimah ,,,,
أسعد كم الله في الدارين وايانا انّ اسرار علم معرفة الله الكاملة والله اعلم علي كل حال العبد
semoga ini bisa menjadi jalan / petunjuk buat kita semua menuju kebenaran haqiqi seperti pendahulu kita semua AL-FAQIR hanya memohon maaf jika ada kesalahan kata dalam pengungkapan karena masih kurangnya ilmu ilmu tentang hal ini semoga tulisan ini bisa untuk petunjuk kita belajar lagi ... usia bukan batasan untuk mengenal ISLAM ... RIDHO ALLOH adalah tujuan kita semuanya .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI