Mohon tunggu...
bakulan opini
bakulan opini Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Melek literasi itu lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tren Kejutan Ulang Tahun Merenggut Nyawa, Kok Bisa?

18 Juli 2024   17:34 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:34 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh berita tragis yang datang dari SMAN 1 Cawas, Klaten. Seorang ketua OSIS meninggal dunia setelah tersengat listrik dalam sebuah kejutan ulang tahun yang diadakan oleh teman-temannya. Insiden ini menjadi sorotan media dan memunculkan berbagai pertanyaan mengenai tren kejutan ulang tahun yang kian marak di kalangan remaja.

Fakta yang Terjadi

1. Kejutan Ulang Tahun Berujung Maut: Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten, tewas akibat tersengat listrik saat acara kejutan ulang tahun yang diadakan oleh teman-temannya. Insiden ini terjadi ketika korban sedang bermain di sekitar area yang memiliki instalasi listrik terbuka   .
   
2. Penanganan Hukum: Enam orang yang terlibat dalam kejutan ulang tahun tersebut telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Proses hukum masih berlangsung untuk menentukan tanggung jawab atas insiden ini  .
   
3. Tindakan Sekolah: Pihak SMAN 1 Cawas melakukan pembenahan total sebagai respons atas kejadian ini. Langkah ini diambil untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan di lingkungan sekolah .

Analisis

Perilaku Remaja dan Eksistensi Diri

Remaja sering kali mencari cara untuk mengekspresikan diri dan mendapatkan pengakuan dari teman sebaya. Salah satu bentuk ekspresi ini adalah melalui kejutan ulang tahun yang kini menjadi tren. Kejutan ulang tahun sering kali melibatkan kegiatan yang bersifat spontan dan tidak direncanakan dengan baik, yang bisa berujung pada kecelakaan tragis seperti yang terjadi di Klaten.

Kurangnya Pemikiran Mendalam

Perilaku remaja yang cenderung spontan ini sering kali tidak disertai dengan pemikiran mendalam mengenai konsekuensi dari tindakan mereka. Ketidaktahuan mengenai kaidah berpikir dan beramal yang benar serta kurangnya pemahaman akan tanggung jawab atas setiap perbuatan menjadi faktor utama yang menyebabkan perilaku tidak produktif dan berbahaya. Remaja lebih sering berfokus pada kesenangan sesaat tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.

Solusi Sistemik dalam Islam

Pendidikan Islam yang Menyeluruh

Islam menawarkan solusi yang komprehensif dalam menangani perilaku remaja melalui sistem pendidikan yang menekankan pada kaidah berpikir yang benar. Pendidikan dalam Islam tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan pentingnya berpikir mendalam dan bertanggung jawab atas setiap perbuatan. Dengan pemahaman yang benar, remaja akan mampu menghasilkan amal produktif yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Memaknai Hari Kelahiran dalam Islam

Dalam Islam, perayaan ulang tahun seperti yang dikenal saat ini tidak disyariatkan. Bahkan, praktik ini dianggap sebagai tasyabuh bil kuffar (meniru kebiasaan orang-orang kafir). Rasulullah SAW tidak pernah merayakan ulang tahun beliau maupun menganjurkan para sahabatnya untuk melakukannya. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk memaknai hari kelahiran dengan cara yang lebih bermakna dan produktif.

Salah satu cara untuk memaknai hari kelahiran adalah dengan melakukan introspeksi diri, bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat hidup yang diberikan, dan berusaha meningkatkan kualitas ibadah serta amal shalih. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan setiap kesempatan dalam hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat kebaikan.

Mengadopsi Tradisi yang Positif

Islam juga menganjurkan umatnya untuk mengadopsi tradisi yang positif dan bermanfaat. Alih-alih merayakan ulang tahun dengan cara-cara yang berisiko dan tidak produktif, remaja bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti berbagi dengan sesama, memperbanyak ibadah, atau meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan dan kegiatan yang positif.

Penutup


Tren kejutan ulang tahun yang merenggut nyawa seperti yang terjadi di SMAN 1 Cawas, Klaten, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memperbaiki pola pikir dan perilaku remaja. Islam menawarkan solusi sistemik melalui pendidikan yang menyeluruh, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga kaidah berpikir dan beramal yang benar.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh), remaja akan mampu menjalani hidup dengan lebih bertanggung jawab dan produktif. Mereka akan mampu memaknai hari kelahiran dengan cara yang lebih bermakna, menjauhkan diri dari praktik-praktik yang tidak syariatkan, dan lebih fokus pada kegiatan yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Marilah kita bersama-sama berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang menyeluruh dan memaknai setiap kesempatan dalam hidup sesuai dengan ajaran Islam. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi muda yang lebih bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun