Mohon tunggu...
bakulan opini
bakulan opini Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Melek literasi itu lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tren Kejutan Ulang Tahun Merenggut Nyawa, Kok Bisa?

18 Juli 2024   17:34 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memaknai Hari Kelahiran dalam Islam

Dalam Islam, perayaan ulang tahun seperti yang dikenal saat ini tidak disyariatkan. Bahkan, praktik ini dianggap sebagai tasyabuh bil kuffar (meniru kebiasaan orang-orang kafir). Rasulullah SAW tidak pernah merayakan ulang tahun beliau maupun menganjurkan para sahabatnya untuk melakukannya. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk memaknai hari kelahiran dengan cara yang lebih bermakna dan produktif.

Salah satu cara untuk memaknai hari kelahiran adalah dengan melakukan introspeksi diri, bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat hidup yang diberikan, dan berusaha meningkatkan kualitas ibadah serta amal shalih. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan setiap kesempatan dalam hidup untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat kebaikan.

Mengadopsi Tradisi yang Positif

Islam juga menganjurkan umatnya untuk mengadopsi tradisi yang positif dan bermanfaat. Alih-alih merayakan ulang tahun dengan cara-cara yang berisiko dan tidak produktif, remaja bisa diarahkan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti berbagi dengan sesama, memperbanyak ibadah, atau meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan dan kegiatan yang positif.

Penutup


Tren kejutan ulang tahun yang merenggut nyawa seperti yang terjadi di SMAN 1 Cawas, Klaten, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk memperbaiki pola pikir dan perilaku remaja. Islam menawarkan solusi sistemik melalui pendidikan yang menyeluruh, yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga kaidah berpikir dan beramal yang benar.

Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh), remaja akan mampu menjalani hidup dengan lebih bertanggung jawab dan produktif. Mereka akan mampu memaknai hari kelahiran dengan cara yang lebih bermakna, menjauhkan diri dari praktik-praktik yang tidak syariatkan, dan lebih fokus pada kegiatan yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Marilah kita bersama-sama berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang menyeluruh dan memaknai setiap kesempatan dalam hidup sesuai dengan ajaran Islam. Dengan begitu, kita dapat menciptakan generasi muda yang lebih bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun