39. Dan hari itu benar-benar terjadi setelah sekian lama penantian, dan ingatlah itu semua terjadi pada 1453!
---- to be continued MAF1453 episode 17 : "An Endurance Test" ---
Sinetwit MAF1453 Episode 17 : "An Endurance Test"
1. Tenda-tenda berkembang bagai jamur di musim hujan, memenuhi pandangan dan membuat takjub setiap mata yang melihatnya
2. Al-liwa, bendera putih bertuliskan lafaz syahadat berkibar anggun di tengah-tengah kerumunan pasukan, menandai kepemimpinan
3. Di bawah bendera itu, Sultan Mehmed sedang mengatur pasukannya, menempatkan semua pada posisi yang diinginkannya
sultan mehmed II dibawah bendera al-liwa mengorganisir pasukan
4. Disaat yang sama, utusan dikirimkan kepada kaisar Konstantinopel membawa 3 pilihan; menyerah, membayar jizyah, atau diperangi
5. Tentu Kaisar Constantine tidak meu memilih menyerahkan kota atau membayar jizyah, pilihan terakhirlah yang dipilihnya
6. Meriam dibariskan, pasukan ifanteri disiagakan. Sultan Mehmed tak mau mengambil risiko, artileri yang akan memulai serangan
7. 6 April 1453, ledakan meriam pertama, gaungnya terdengar di penjuru kota dilanjutkan dengan hancurnya tembok yang dihantam
8. Peluru demi peluru dimuntahkan dan menghantam tembok, ada yang menghancurkan sebagian kecil ada pula bagian yang besar
6 april meriam pertama ditembakkan
9. Dua hari berturut-turut tanpa henti meriam ditembakkan, dan pada waktu yang sama, seluruh pasukan bertahan memperbaikinya
10. Setiap lubang yang diakibatkan peluru meriam ditambal dan disemen, bagian2 lain dipadati dengan batu, tanah, apapun itu
11. Sementara itu, Sultan Mehmed juga memerintahkan pasukannya menimbun parit yg mengelilingi kota agar bisa dilalui infanteri
12. Ramai yang terpanah tatkala menimbun parit, namun kaum Muslim tak menyerah. Batu, kayu dan material apapun dimasukkan kedalam
13. Hari demi hari pasukan Muslim membombardir tembok Konstantinopel, namun semangat pasukan bertahan pun tak bisa dianggap kecil
14. Tatkala kaisar menyadari bahaya sesungguhnnya, maka ia segera mengirimkan utusan pada Mehmed, menawarkan emas dan iming2 lain
15. Balasan Mehmed sangat jelas, resousinya tak akan dapat disuap atau dibeli. Penaklukkan ini bukan masalah harta tapi keimanan
16. "Sampaikan kepadanya, hendaknya kaisar kalian menyerahkan Konstantinopel kepadaku" jawabnya jelas tanpa keraguan
17. "Aku bersumpah demi Allah, pasukanku tidak akan melakukan tindakan jahat apapun kepada kalian, baik jiwa mapupun harta"
18. Kaisar tentu saja menolak, ia tidak ingin ribuan tahun kekuasaan keluarganya di Konstantinopel pupus di masanya
19. Peperangan dilanjutkan, 18 Maret 1453, lubang yang cukup untuk pasukan infanteri tercipta, maka dimulailah serangan darat
20. Gema takbir dikumandangkan 2 jam lepas maghrib, dalam kegelapan pasukan Muslim merangsek garis pertahanan musuh
21. Ditemani musik pembangkit semangat dari para mehter, kaum Muslim mengerahkan segenap upaya mengalahkan musuh-musuh mereka
22. Diterangi cahaya obor, pedang berdentang, teriakan dan rintihan memenuhi udara, perang sengit berlangsung di depan tembok
23. 6 jam berlalu, ternyata kaum Muslim berhasil dipukul mundur, keuntungan ada pada musuh yang lebih tinggi posisinya
24. Setelah dihitung, 18.000 prajurit Muslim syahid malam itu sementara Konstantinopel hanya kehilangan 200 personel
25. Harapan baru terbit bagi penduduk Konstantinopel dan militernya, mereka bisa memenangkan pertempuran ini!
26. Sebaliknya, bagi kaum Muslim ini adalah kekalahan telak. Tenda2 medis penuh dengan yang terluka, lebih lagi yang meninggal
27. Pemandangan di tenda medis itu benar2 mengerikan, ada yang terluka bakar, kehilangan salah satu atau lebih anggota tubuh
28. Bagi Mehmed, ini adalah kejadian yang menampar wajahnya, serangannya terlalu prematur dan dipukul telak pada fondasinya
29. Keadaan buruk bagi, kaum Muslim tidak berhenti sampai disana, ujian dari Allah bagi kaum Muslim belum menemui kulminasinya
30. Pada 19 April 1453 4 buah galleon yang berukuran besar membawa bantuan senjata, logistik dan prajurit terlihat oleh Muslim
galleon (kapal layar) berukuran besar (10-12x) daripada kapal dayung Muslim
31. Rupanya mereka berhasil melalui Galipoli yang tak dijaga, dan sebentar lagi mereka dapat berlabuh di Konstantinopel
32. Saat pengawas laut melihat 4 buah kapal berbendera Genoa, situasi panyik melanda, kabar langsung disampaikan pada sang Sultan
33. Mehmed segera memacu kudanya menuju Double Columns, tempat armada lait berkumpul, memberikan perintah pada jendral Baltaoghlu
34. "Wahai kapten, hanya ada 2 pilihan untukmu, apakah engkau menguasai kapal2 itu ataukah menenggelamkannya!" tegas Mehmed
35. "Atau jika engkau tak dapat melakukannya, maka jangan kembali dalam keadaan hidup!" Mehmed menekankan sekali lagi
36. Ini adalah saat krusial, bila saja Konstantinopel mendapatkan bantuan itu, maka 2 kerugian tertimpa pada Muslim
37. Begitupun 2 keuntungan akan didapatkan Konstantinopel, logistik dan prajurit, dan yang kedua moral pasukan bertahan akan naik
38. Mengetahui kepentingan perintah ini, Baltaoghlu segera memacu kapal-kapal dayung tercepatnya untuk mencegat kapal bantuan
39. Kedua kapal bertemu di acropolis, ujung tanah Konstantinopel. Baltaoghlu berteriak menyemangati pasukan agar mengepung kapal
40. Dalam sekejap, kapal kaum Muslim mengerubuti 4 kapal itu, mencoba memanjat kapal yang besarnya 10x lipat dari kapal Muslim
41. Ukuran kapal yang lebih kecil membuat kapal kaum Muslim laksana "kayu yang terapung diantara 4 menara"
kapal Muslim yang sangat kecil dibandingkan galleon genoa >>
42. Awak kapal musuh pun tak kalah tangkas, mereka melemparkan batu, tombak, dan panah dari atas dibantu gravitasi yang mematikan
43. Beberapa jam berlalu, ribuan penonton di tembok Konstantinopel dan pasukan Utsmani di seberangnya menyaksikan pertaruhan itu
44. Sultan Mehmed menyaksikan dalam keheningan, kedua pihak memanjatkan doa pada Tuhan masing-masing, menanti cemas hasilnya
45. Sementara waktu berlanjut, tampaknya kapal2 besar itu mulai lelah, bagaimanapun jumlah sangat berpengaruh besar saat itu
46. Baltaoghlu bertakbir, bersemangat karena dia akan segera memenangkan pertempuran dan mencegah bantuan masuk ke Konstantinopel
47. Saat itu, ujian datang. Tiba2 angin selatan berhembus memberi kekuatan pada layar galleon2 raksasa, menggerakannya maju
48. Maka kawanan 4 kapal itu menerobos dan menabrak banyak kapal hingga karam, seiring dengan sorak prajurit dari atas kapal
49. Kegeraman sultan memuncak, ia memberikan perintah hingga kudanya masuk ke lautan, berteriak "Wahai kapten! WAHAI KAPTEN!"
sultan mehmed II menyeru kaptennya hingga kudanya masuk ke lautan dan jubahnya basah oleh air laut
50. Dentang lonceng gereja mengantarkan 4 kapal bantuan memasuki garis aman, pasukan Muslim tak kuasa mengejar mereka lagi
51. Sorak sorai militer Konstantinopel membahana luas, menyambut pahlawan2 mereka, bersamaan dengan itu kaum Muslim terdiam
52. Sedangkan Sultan Mehmed terpaku. Tak berucap sepatah kata pun. Ia berbalik lalu meninggalkan lautan dengan kudanya"
53. Culdesac..
---- to be continued MAF1453 episode 18 : "A Miracle of Believing in Allah" --
Sinetwit MAF1453 Episode 18 : "A Miracle of Believing in Allah"
1. Moral semangat pasukan kaum Muslim berada di tingkat terendah semenjak mereka memulai serangan pada 6 April 1453
2. Kekalahan telak di tembok Konstantinopel pada tanggal 18 lalu, ditambah lolosnya 4 kapal bantuan sungguh merontokkan semangat
3. Bagi musuh, hal ini tidak hanya memberikan senjata dan makanan, namun yang terpenting adalah keberanian dan harapan
4. Musuh lalu berpikir "seandainya 4 kapal yg dikepung ratusan kapal saja dapat lolos, apalagi lebih dari itu?"
5. "Bila kristen di eropa barat tahu akan hal ini, tentu mereka akan mengirimkan bantuan lebih banyak" begitu harap mereka
6. Eforia bergaung di tengah kota, letih 2 minggu mmenahan serangan tertutupi oleh harapan baru, kemenangan atas ummat Muslim
7. Sebaliknya, di barisan kaum Muslim, merebak ketidakpercayaan pada pemimpin dan hilangnya nyawa, 2 hal berbahaya dlm perang
8. Mehmed II kini menghadapi keduanya, kehilangan banyak nyawa dan krisis kepercayaan, mukanya dicoreng 2x dalam waktu dekat