25. Beliau menceritakan hampir setiap masa, jatuh bangunnya ummat Muslim di depan tembok Konstantinopel yang kokoh teguh
26. Tak lupa juga menyitir hadits Rasulullah saw tentang kepastian dibebaskannya Konstantinopel, dan panglima terbaik saat itu
27. "Konstantiniyye elbet birgun fetholunacaktir. O'nu fetheden komutan ne guzel komutan, O'nun askeri ne guzel askerdir"
28. Mata Mehmed II berbinar tiap kali Syaikh Syamsuddin menceritakan Konstantinopel, kota itu menjelma menjadi impiannya
29. Satu waktu, Syaikh Syamsuddin menyampaikan padanya "Aku merasa, engkaulah yang dimaksudkan sebagai panglima terbaik itu!"
30. Dan sejak saat itu, Konstantinopel tak pernah lepas dari pikiran Mehmed II, berkewajiban bahwa dirinya adl penakluknya
31. Mehmed sangat sadar bahwa Rasulullah berpesan bahwa "panglimanya adalah panglima yang terbaik", maka itulah tujuannya
32. Shalat tahajud setiap malam adalah doanya pada Allah, tak henti-hentinya semenjak ia baligh
33. Rawatib menjadi hal yang selalu dia lakukan, sebagai pinta pula pada Allah agar berkenan pada dirinya
34. Begitulah Mehmed II melayakkan dirinya untuk menjadi panglima terbaik, agar Allah memilihnya jadi penakluk Konstantinopel
35. Tumbuh menjadi penggemar bahasa dan sejarah, sama seperti ayahnya, Mehmed bahkan menguasai 8 bahasa Internasional saat itu