Mohon tunggu...
Kancil Indonesia
Kancil Indonesia Mohon Tunggu... -

Orang desa yang ingin nimbrung di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Indonesia Tak Disanksi FIFA, PSSI Sok Pahlawan

30 Mei 2015   15:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:27 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pemilihan presiden FIFA telah usai dengan terpilihnya kembali incambent, Sep Bletter. Begitu juga tenggat waktu yang diberikan pada PSSI untuk menyelesaikan kisruh sepak bolanya sudah terlewati yakni tanggal 29 juni 2015. Namun sehari setelahnya, belum ada kabar bahwa Indonesia disanksi FIFA sebagaimana selama ini yang selalu digembar gemborkan pengurus PSSI secara silih berganti.

Hal ini kontan membuat PSSI menjadi pihak yang paling berjasa. Karenanya, melalui akun resmi PSSI di twitter;@PSSl__FAI , mereka membusungkan dada bahwa untuk sementara Indonesia terhindar dari sanksi FIFA dan itu berkat kegigihan La Nyalla.

"Alhamdulillah, berkat perjuangan Presiden PSSI Bapak @LaNyallaMM1 kasus Indonesia 90% tak masuk agenda. #kongresFIFA," tulis PSSI, Jumat (29/5/2015).

Jika kita mengamati perkembangan PSSI dan Menpora tiga bulan belakangan, tentu kita akan bertanya-tanya dengan pengakuan PSSI tersebut, sebab sejak PSSI tidak diakui oleh pemerintah lewat Kemenpora, mereka selalu menjadikan SANKSI FIFA sebagai senjata untuk menakut-nakuti Menpora dan pecinta bola Indonesia.

Indonesia akan disanksi FIFA, menjadi andalan mereka dan ditebar ke mana-mana, ke komisi X DPR RI, ke DPD RI bahkan ke Wapres RI yang gertakannya tak mampu merobohkan pendirian menteri yang paling muda di kabinet Jokowi yakni Imam Nahrawi.

Bahkan sejak tanggal 29 Mei, para petinggi PSSI telah disetting untuk silih berganti mengabarkan pada para wartawan bahwa sanksi untuk Indonesia sudah pasti, sudah 100%. La Nyalla dan Hinca Panjaitan yang berada di Swiss dan konon ikut kongres juga mengabarkan bahwa Indonesia tinggal menanti sanksi jika SK Menpora yang tidak mengakui PSSI   --ini bahasa resmi dalam SK, yang ditulis media Menpora 'membekukan' PSSI--  tidak dicabut. Bahkan kata mereka meski ada pitusan sela PTUN yang memenangkan PSSI sekalipun. Glodak..!

Sementara pengurus yang di tanah air juga tak kalah garang, dia bahkan menggaransi bahwa Indonesia sudah 100% dijatuhi sanksi sama FIFA. Kata-kata ini selalu mereka ulang dan gembar-gemborkan selalu tiap hari di media terutama di media-media milik Bakri; TV One dan saudaranya FIFA yakni VIVA.com.

Tak pelak, PSSI yang sok pahlawan tersebut langsung mendapat respon tanggapan dari salah satu aktivis anti korupsi, Fajroel Rahman. Melalui twiternya, ia menyindir pedas kecongkakan PSSI.

"Dari pagi ngancam di @RadioElshinta @TVonenews SANKSI dari FIFA. Sore ini lu @pssi__fai KABOR! Sok berjuang di FIFA," tulis Fadjroel Rahman melalui akun twitter @fadjroeL

Ya.., kita telah menjadi saksi bahwa PSSI selain terindikasi sebagai sarang mafia, di dalamnya juga penuh dengan mafia-mafia kebohongan dari jiwa-jiwa yang tak tau malu. Kemarin-kemarin menggertak Menpora bahwa langkahnya akan berakibat kena sanksi FIFA, ketika apa yang mereka gertakkan tersebut tak sesuai omongan besar mereka, mereka jua menjilat lidahnya sendiri beramai-ramai dan menelannya dengan menjadi pahlawan kesiangan.

Jangan kalian kira para gibol dan masyarakat Indonesia 'sepolos' wapres, sengah-ngoh anggota komisi X DPR RI, dan seculunnya anggota DPD RI. Kami tahu mana yang benar dan mana yang melenceng.

Kami tahu mana yang suka menggertak khas preman  dan mana yang bersikap elegan dalam diam. Jangan sok jadi pahlawan, kalian pengurus PSSI...!

Salam Olah Raga....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun