Kali ini, yang akan dibahas yaitu manjadi seorang fasilitator dalam workshop. Materi ini saya dapatkan dari perkuliahan Olimpisme. Selamat membaca ^_^
Sebelum membahas materi, sebaiknya fasilitator memberikan kontrak atau komitmen agar tercipta suasana yang kondusif selama kegiatan berlangsung
Setelah itu, hal yang dilakukan adalah mengajak peserta untuk berkenalan dengan teman-temannya dengan cara-cara yang dapat meningkatkan nilai kebersamaan antar peserta, seperti membuat bentuk bintang dengan jari tangan.
Dengan adanya perkenalan tersebut dapat membuat kegiatan berjalan dengan mudah, terciptanya kondisi belajar yang kondusif dan lebih produktif, dan dengan adanya perkenalan tersebut menunjukkan adanya rasa menghargai antar peserta.
Fasilitator yang akan dibahas yaitu lebih kepada fasilitator dalam proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar yaitu merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku melalui aktifitas yang dapat mengubah, menambah, dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Terdapat dua konsep dasar dalam pendekatan belajar-mengajar berdasarkan peserta, yaitu paedagodi dan andragogy. Paedagogi merupakan ilmu dan seni dalam mengajar anak. Sedangkan andragogy merupakan ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Prinsi konsep paedagogi yaitu:
1. Proses belajar-mengajar berasal dari orang tua (guru) kepada anak (murid)
2. Tujuannya bersifat mentransmisikan pengetahuan
3. Menitikberatkan pada pengetahuan atau teori, bukan keterampilah atau sikap
4. Hasil pendidikan tanggung jawab orang tua/guru
5. Bantuan guru kepada anak sangat dominan
Prinsip konsep andragogy yaitu:
1. Belajar bila merasa perlu
2. Belajar sambil bekerja
3. Materi yang dipelajari realistis dan relevan dengan kebutuhan
4. Menghubungkan materi tersebut dengan pengalaman
5. Membutuhkan lingkungan yang informal dan kondusif
6. Tertari bila materi yang sedang dibahas menarik
Sedangkan konsep dasar pendekatan belajar-mengajar berdasarkan prosesnya, yaitu conceptual learning dan experiential learning. Conceptual learning lebih menitikberatkan kepada pemahaman konsep terhadap materi yang diberikan. Sedangkan experiential learning menitikberatkan pada proses pemberian pengalaman nyata, dengan harapan bahwa apa yang diberikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Empat elemen dalam pelatihan berbasi experiential learning yaitu:
1. Adanya tindakan
2. Adanya proses pendalaman terhadap apa yang dilakukan
3. Adanya transfer dari pengalaman selama pelatihan ke dalam kehidupan nyata
4. Adanya kesinambungan prilaku dalam jangka panjang
Makna dan peran fasilitator yaitu hanya berfungsi untuk memberi informasi dan mempermudan terjadinya proses belajar-mengajar. Selain itu, fasilitator mempunyai tugas merancang dan membangun situasi belajar yang kondusif, serta membimbing dan memotivasi peserta belajar agar dapat melakukan perubahan positif.
Sebagai seorang fasilitator, kita harus dapat memposisikan diri dengan baik dan benar, seperti:
· Menjadi bagian dari peserta belajar
· Menciptakan suasana belajar mengajar
· Memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses
· Menyadari kelebihan dan kekurangan dirinya
· Mampu melihat permasalahan dan memecahkannya
· Mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan
· Optimis dan memiliki itikad yang baik
· Terbuka
Tahapan proses fasilitasi dan penerapan model bloom (4F)
1. Proses Tee-UP, yaitu dengan memberikan instruksi secara rinci untuk melaksanakan simulasi. Urutan penjelasan yang dapat dilakukan di proses ini, yaitu:
a. Nama simulasi
b. Prosedur (cara simulasi, jumlah orang yang bermain, waktu, media yang digunakan, dan sanksi)
c. Diskusi oleh kelompok sebelum memulai
d. Diberikan aba-aba
2. Debriefing, yaitu penjelasan makna simulasi melalui diskusi interaktif. Debriefing dapat dilakukan dengan model bloom (4F), yaitu:
a. Fact, menggali peserta tentang apa yang dialami
b. Feeling, menggali proses psikologis peserta selama simulasi
c. Finding, membimbing peserta untuk menemukan makna sutu simulasi
d. Future, membimbing peserta untuk mempunyai komitmen dalam mengaplikasikan nilai positif yang didapatkannya dalam kehidupan nyata.
Beberapa larangan yang perlu diperhatikan ketika kita menjadi seorang fasilitator, yaitu:
1. Melakukan penilaian terhadap perilaku atau jawaban peserta
2. Menggunakan kata 'sebaik anda.....' atau 'seharusnya anda....'
3. Memberikan petunjuk sesuai keinginan fasilitator
4. Ikut mempermalukan peserta
Selamat Mencoba ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H