Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan pemerintah yang pendapatan dan pengeluaran pemerintah untuk mempertahankan kegiatan ekonomi yang diinginkan atau kondisi ekonomi yang lebih baik. Instrumen kebijakan fisikal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, yang berkaitan erat dengan perpajak.
Kebijakan fiscal pada dasarnya bertujuan untuk mempengaruhi tingkat total pengeluaran publik, pertumbuhan ekonomi dan tingkat total output public, jumlah kesempatan kera dan pengangguran, tingkat harga umum dan inflasi, dan ekonomi dengan mengatur tingkat suku bunga dan menstabilkan tingkat uang beredar. Salah satu tujuan kebijakan fiscal adalah untuk menstabilkan harga-harga barang secara umum, khususnya untuk mengatasi inflasi.
Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Kenaikan harga hanya satu atau dua barang saja maka tidak akan disebut inflasi, kecuali jika kenaikan itu meluas atau menyebabkan kenaikkan harga sebagian besar barang lainnya.
Inflasi yang tidak terkendali pada kemudian akan menjadi boomerang dalam dunia usaha seiring menurunnya investasi produktif. Penurunan investasi prodiktif ini disebabkan adanya realokasi investasi ke produk-produk yang tahan inflasi (inflationary goods) seperti tanah, tanah dan bangunan, serta logam mulia. Ketika terjadi inflasi, pemerintah harus mengurangi defisit (atau menggunakan anggaran surplus) untuk mengendalikan inflasi dan menurunkan daya beli masyrakat.
Inflasi di dalam negeri tidak akan muncul begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi yang terus meningkat. Secara umum inflasi dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti turunnya nilai mata uang, kenaikan harga barang dan jasa, peningkatan pengangguran, menurunnya kesejahteraan masyarakat, hilangnya investasi, dan lain-lain. Inflasi merupakan mimpi buruk bagi perekonomian suatu negara.
Inflasi akan terus berlanjut dan tidak dapat dicegah. inflasi dapat terjadi di negara manapun dan sama sekali tidak dapat dihindari. Inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak buruk bagi suatu negarala karena mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi inflasi. Jika dibiarkan, maka inflasi tidak akan terkendali sehingga dapat berdampak negatif terhadap stabilitas ekonomi suatu negara.
Inflasi yang konstan cenderung menimbulkan ketidakpastian bagi para pelaku ekonomi. Pemerintah dapat mengatasi laju inflasi dengan melakukan beberapa cara. Berikut ini adalah  beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi laju inflasi, beserta penjelasannya.
- Kebijakan Fiskal
- Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi yang berkaitan dengan pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah/pengeluaran pemerintah dalam bentuk anggaran operasional pemerintah. Kebijakan fiskal juga merupakan kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, seperti menaikkan  tarif pajak, melakukan pinjaman, mengurangi pengeluaran pemerintah, dan lain sebagainya.
- Kebijakan Moneter
- Kebijakan moneter adalah kebijakan dalam hal keuangan yakni menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter ini dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter dan tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
- Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal
Adapun kebijakan lain di luar kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia antara lain sebagai berikut.
* Â Â Â Â Â Â Menstabilkan Pendapatan Masyarakat
* Â Â Â Â Â Â Pengawasan Distribusi Barang
* Â Â Â Â Â Â Menambah Hasil Produksi
* Â Â Â Â Â Â Mempermudah Masuknya Barang Impor
* Â Â Â Â Â Â Menetapkan Harga Maksimum.
Nah, jadi inflasi dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara oleh sebab itu peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mangatasi masalah inflasi tersebut. Maka pemerintah memiliki kemampuan untuk menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk membantu mengendalikan suplay uang dalam perekonomian.
Penulis: Mentari Rajakini
         Manajemen
         Fakultas Ekonomi dan Bisnis
         Universitas Palangkaraya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H