Indonesia tanah yang subur dan permai bukan hanya terkenal karena lirik dalam lagu Kolam Susu yang dipopulerkan oleh grup band legendaris, Koes Plus. Hal ini secara mudah bisa kita lihat dari banyaknya pihak asing atau penanam modal yang datang ke negara ini dan memulai usaha dengan memanfaatkan maupun mengolah sumber daya alam yang ada. Semenjak adanya UU Penanaman Modal Asing (PMA) th 1967, tak terhitung lagi sudah berapa banyak perusahaan dari luar yang melakukan penetrasi usaha ke Indonesia.
Masuknya badan usaha-badan usaha asing tentu menimbulkan pro dan kontra serta hal baik dan hal kurang baik lainnya. Oleh karena itu, tiap perusahaan yang menanamkan modal dan melakukan usaha di Indonesia harus melakukan CSR atau Corporate Social Responsibility (CSR). Adanya CSR secara tidak langsung merupakan upaya perusahaan untuk balas jasa dan menghormati pihak sekitar. Kegiatan-kegiatan CSR tidak terbatas dilakukan oleh perusahaan asing saja, tetapi juga perusahaan dalam negeri yang sudah menggurita dan berekspansi. Ragam kegiatan yang diselenggarakan bisa berupa beasiswa, penanaman pohon, pemberdayaan masyarakat, pemberian pendidikan nonformal bagi warga sekitar dan masih banyak lagi.
Daerah di Indonesia yang banyak diincar oleh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang olahan dan penambangan hasil alam adalah Sumatra, Kalimantan dan Papua. Di Kalimantan sendiri, terdapat satu perusahaan yang sudah terkenal dengan sektor usaha pertambangan, yakni PT. Berau Coal dan PT. SSB (Sanggar Sarana Baja). Kedua perusahaan ini pada Oktober 2019 silam telah melangsungkan kegiatan Welding Development Program (WDP) di Balai Latihan Kerja Balikpapan, Kalimantan Timur. Direktur PT. SSB, Johan Budisusetija mengungkapkan bahwa kegiatan WDP adalah wujud nyata dari perusahaan untuk melakukan transfer pengetahuan sekaligus memberdayakan masyarakat, khususnya SDM di Kabupaten Berau.
Hal tersebut senada dengan harapan Bupati Berau, H. Muharram bahwa masyarakat harus bisa turut berdaya dan turut aktif bersama tumbuhnya perusahaan-perusahaan tersebut. 'Jangan sampai semangat masyarakat lokal menjadi luntur, kita harus sejahtera bersama' kurang lebih seperti itu ungkapan yang sering beliau lontarkan mengenai isu ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H