Jika benar ka’bah dianggap sebagai rumah-Nya.
Mengapa tuhan bersemayam dalam batu..?
Adakah karena manusia tak dapat melihat-Nya.
Lalu,untuk bisa membangun hubungan dengan-Nya.
Manusia membutuhkan sebuah perantara.
Namun,ternyata membangun hubungan dengan batu.
Tentu beda dengan membangun hubungan dengan tuhan itu sendiri.
Nyatanya,manusia tetaplah gelisah dan menderita.
Karena ruh-Nya yg ditiupkan kedalam dirinya.
Hanya bisa mendapatkan keselarasan hidup bersama-Nya.
Yg senyawa bukan pada yg selain-Nya.
Untuk itulah,manusia mencari dan berusaha menemukan-Nya.
Dalam hidup ini,dengan segala cara yg diharapkan keberhasilannya.
Sungguh,tidak sebanyak yg mencari hanya sedikit yg menemukan-Nya.
Apalagi yg tidak mencari,bagaimana ia dapat menemukan-Nya.
Mencari,lalu menemukan.
Itu,disebut keberhasilan besar dalam hidup.
Ia yang jauh dari ratu. Ia,dekat dengan batu...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI