Jika benar ka’bah dianggap sebagai rumah-Nya.
Mengapa tuhan bersemayam dalam batu..?
Adakah karena manusia tak dapat melihat-Nya.
Lalu,untuk bisa membangun hubungan dengan-Nya.
Manusia membutuhkan sebuah perantara.
Namun,ternyata membangun hubungan dengan batu.
Tentu beda dengan membangun hubungan dengan tuhan itu sendiri.
Nyatanya,manusia tetaplah gelisah dan menderita.
Karena ruh-Nya yg ditiupkan kedalam dirinya.
Hanya bisa mendapatkan keselarasan hidup bersama-Nya.
Yg senyawa bukan pada yg selain-Nya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!