Saat ini dunia tengah menghadapi jenis virus golongan baru, bernama Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk melakukan pembatasan fisik dan sosial dikarenakan penyebarannya yang kini sangat cepat, sehingga menyebabkan kekhawatiran besar bagi masyarakat. Dikarenakan jumlah korban dari Covid-19 semakin melonjak setiap harinya, maka sebagian besar kepala pemerintahan menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah, baik dalam hal belajar, bekerja, ataupun aktivitas lainnya demi menghindari kerumunan yang berpotensi besar menyebarkan virus demi mencegah penyebaran Covid-19.
Maka dari itu, penggunaan teknologi, khususnya media online atau media sosial sangat berperan besar dalam menjaga aktivitas-aktivitas masyarakat yang dialihkan di rumah, demi menjaga keberlangsungan kebijakan PSBB yang diterapkan oleh pemerintah.
Media online sendiri bisa dimanfaatkan dalam hal positif jika penggunanya bijak, begitu juga sebaliknya. Manfaat dari penggunaan media online selama imbauan PSBB, sangat dirasakan oleh masyarakat. Contohnya pada bidang Pendidikan, kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan siswa/mahasiswa dialihkan pada aplikasi online, seperti Zoom Meeting, Classroom, Webex meet, yang memudahkan proses belajar-mengajar walaupun sedang di rumah. Selain hal tersebut, dampak positif yang dirasakan oleh semua kalangan dengan menggunakan media online yaitu tetap menjaga interaksi sosial lewat aplikasi chatting. Para pedagang pun tak habis akal selama PSBB berlangsung, yakni dengan memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk menjual dagangannya.
Selain itu kreativitas masyarakat dalam ranah hiburan juga dapat diaplikasikan selagi mengisi waktu luang atau turut menyebarkan energi-energi positif bagi masyarakat, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa masyarakat saat ini juga membutuhkan hiburan agar mereka tidak larut dalam kekhawatiran dan kesedihan yang menyebabkan daya imunitas turun. Aktivitas keagamaan juga tak terputus berkat adanya media online. Contohnya seperti para pemuka agama mulai menyiarkan ceramahnya secara online.
Bukan hanya itu saja dampak positif dari media online. Kini rasa kemanusiaan pada banyak orang mulai bertumbuh. Contoh lainnya yang bisa kita lihat pada masyarakat yang saat ini mulai mengaktifkan radar kemanusiaannya dengan turut serta membantu orang-orang yang kesulitan ekonomi akibat terkena dampak Covid-19, seperti membagikan sembako ataupun berupa uang tunai, menyalurkan bantuan terhadap panti asuhan, serta bagi yang tidak bisa keluar rumah pun bisa dengan mudah menyalurkan bantuan mereka melalui donasi-donasi yang dibuka oleh komunitas-komunitas sosial. Bahkan, tak ketinggalan para selebriti tanah air turut menunjukkan antusias kepedulian sesama mereka, yaitu memberi bantuan dengan berbagai cara kreatif namun tidak menghilangkan unsur kemanusaiaanya serta mengunggahnya ke media online, secara tidak langsung aksi para selebriti tanah tersebut seolah mengkampanyekan dan mengajak masyarakat agar lebih peduli sesama dengan menyalurkan bantuan terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Media online memiliki dampak positif dan negatif. Di tengah pandemi Covid-19 ini ada banyak sekali berita-berita hoaks yang tersebar di media online. Tentunya berita tersebut mengundang banyak kekhawatiran bagi masyarakat. Maka dari itu, sebagai manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan memiliki akal, kita perlu tahu apa saja hal yang bisa berdampak baik dan buruk dalam bermedia online. Sebagai manusia yang rasional, sebaiknya kita menggunakan media online dengan bijak.
Jadikan media online sebagai wadah untuk menyalurkan kebaikan dan manfaat bagi orang lain, agar bukan hanya media online yang jadi “pahlawan” untuk masyarakat dalam menghadapi pandemi ini, tetapi melalui media online kita juga bisa menjadi “pahlawan” bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H