[caption caption="Iklan Turkish Airlines di majalah Der Spiegel"][/caption]
Minimal sudah dua minggu ini di majalah Jerman Der Spiegel ada iklan maskapai penerbangan Turkish Airlines yang gambarnya Candi Borobudur.
Yang pertama kali `ngeh justru suami saya. Sementara saya sedang sibuk di dapur ia membawa majalah Der Spiegel dan bertanya: “ ini Borobudur ya?”
Saya lihat gambarnya sekilas. “ Iya, itu candi Borobudur”, kata saya.
“Atau Thailand?” Tanyanya lagi. “Di Thailand kan juga banyak candi? atau jangan-jangan malah di Turki?”
“Loh kok Turki sih?” saya balik bertanya.
“Iya, soalnya ini iklan Turkish Airlines”, kata suami saya lagi.
Saya yang sudah sibuk dengan urusan dapur jadi penasaran lagi dengan gambar yang dimaksud. Iya, benar, ini iklan Turkish Airlines. Tapi saya yakin sekali ini gambar Candi Borobudur. Karena tahun lalu waktu liburan ke Jogja saya sempat juga berfoto di Candi Borobudur yang mirip sekali dengan iklan itu.
Ternyata bukan hanya di majalah Jerman der Spiegel , di The New York Times Style Magazine, edisi Oktober 2015 juga ada iklan yang sama. Tapi dalam Bahasa Inggris. Ya, iyalah.
[caption caption="Iklan di New York Times"]
Wah, saya senang melihatnya. biasanya kan kalau mempromosikan maskapai penerbangan, gambar iklannya tentang negara asal maskapai tersebut, atau interior desain pesawat tersebut, atau pramugarinya yang cantic-cantik. Tapi ini, melihat gambar candi Borobudur di iklan ini, senang dan bangga rasanya.
Apakah Turki dan Indonesia ada perjanjian-perjanjian tertentu? Wah, tidak tahu saya. hahaha. yang saya tahu sejak 10 April 2014, WNI yang tinggal di Indonesia bisa mengajukan visa Turki secara online, linknya di sini. http://turkey.visahq.co.id/. Sedangkan yang tinggal di luar negeri malah masih bisa VoA.
Dan sebaliknya, sejak 9 Juni 2015 Warga Negara Turki bebas Visa kunjungan ke Indonesia selama 30 hari jika melalui beberapa bandara dan pelabuhan tertentu. linknya di sini.
Mungkin ini adalah salah satu bentuk kerjasama budaya dan Pariwisata seperti iklan Wonderful Indonesia di Taxi London. Bisa dilihat di sini.
Tapi buat saya, yang paling membahagiakan adalah, ketika naik taxi dan saya bisa membayangkan pulang ke Indonesia. Atau ketika naik pesawat, tujuannya adalah Indonesia...
Salam,
