Mohon tunggu...
Pakde Baskoro
Pakde Baskoro Mohon Tunggu... Karyawan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapakah Tuhan Itu, Allah atau Saya?

17 Mei 2016   07:32 Diperbarui: 17 Mei 2016   07:41 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapakah Tuhan itu, Allah atau saya?

Kata Tuhan menurut kamus KBBI adalah  sesuatu yg diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sbg yg Mahakuasa, Mahaperkasa dsbnya .

arti kata Tuhan ada hubungannya dengan kata Melayu tuan yang berarti atasan/penguasa/pemilik. Kata "tuan" ditujukan kepada manusia, atau hal-hal lain yang memiliki sifat menguasai, memiliki, atau memelihara. Digunakan pula untuk menyebut seseorang yang memiliki derajat yang lebih tinggi, atau seseorang yang dihormati.

Oleh karena itu wajar apabila seorang tuan menyuruh – nyuruh bawahannya atau budaknya atau babunya.

Tapi apabila seorang budak atau babu menyuruh tuannya apakah yang terjadi. Bukahnkah telah terjadi kudeta. Sehingga seorang budak atau babu bisa menjadi tuan.

Manusia seringkali datang dan berteriak kepada Tuhan pada saat pesoalan dan problema sedang menghadang.

Ketika saya datang dan berdoa kepada Allah,

  • Saya minta diberi kesehatan, padahal saya makan sembarang makanan yg tidak sehat, bukankah itu Allah  adalah babu saya
  • Saya minta diberi rejeki dan kekayaan, tapi saya bermalas – malasan, bukankah  itu Allah adalah babu saya
  • Saya minta diberi kebahagiaan dalam berumah tangga, tapi mengabaikan anak dan mengkhianati istri, bukankah  itu Allah adalah babu saya
  • Saya minta diberi kepintaran , tapi saya tidak pernah belajar, bukankah  itu Allah adalah babu saya
  • Saya minta ampun atas dosaku, tapi saya melakukan dosa yang sama berulang-ulang, bukankah itu Allah adalah babu saya.

Ah ternyata saya salah kepada siapa saya harus berdoa..

Saya telah menjadi Tuhan…

Dimana aku harusnya menjadi budak dan hambanya..

Aku telah menyamai setan agar Allah menyembahku , dan menjadi alat kekuasaanku untuk menyenangkan diriku.

Ampuni dosaku ya Allah…

Harusnya aku datang kepadaMu, karna Engkau adalah kesukaanku

Aku mempertanggungjawabkan apa yang telah kubuat…

Di hadiratMu..aku tenang..dan aku puas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun