Mohon tunggu...
Syafruddin
Syafruddin Mohon Tunggu... Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Masa Depan Birokrasi Berada di Tangan Generasi Milenial

14 November 2018   12:01 Diperbarui: 14 November 2018   16:52 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi  milenial -- generasi yang lahir di antara tahun 1980-an sampai 2000-an -- kini bertumbuh besar, bukan hanya dalam jumlah, tapi juga peran di seluruh sektor kehidupan bangsa ini. Mereka bertumbuh beriringan dengan laju zaman digital yang pertumbuhan industrinya di Indonesia ini sekitar dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Generasi milenial merintis dan menggerakkan usaha-usaha e-commerce, banyak menentukan jalannya perusahaan teknologi keuangan (financial technology atau fintech), berperan di usaha logistik, dan tentu saja begitu pandai memanfaatkan big data. Empat segmen perusahaan di sektor teknologi digital inilah -- e-commerce, teknologi keuangan, logistik, dan big data -- yang paling banyak diisi pekerja-pekerja generasi milenial.

Menurut data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), ada sedikitnya 305 perusahaan yang bergerak di sektor jasa industri digital di Indonesia dengan beragam jenis usaha: dari industri perbankan, advertising, trading, infrastruktur digital, sistem operasi, mesin pencarian, konsultan IT, online retail, payment gateway, sampai usaha travel. Dengan mudah kita mengingat nama-nama perusahaan besar di antaranya seperti  Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Dokpri
Dokpri
Ini artinya, kita sebenarnya sudah tiba di masa depan, di mana generasi milenial adalah generasi yang menentukan bagaimana wajah bangsa ini di masa depan. Karena itulah, optimisme dan harapan kita sampirkan di pundak generasi ini: generasi milenial Indonesia.

Lalu bagaimana dengan mesin birokrasi pemerintah? Siapkah menghadapi era digital yang cepat, efisien, dan inovatif itu?

Saya hadir di sini sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang atas nama pemerintah berkepentingan untuk mengajak para milenial untuk bergandengan tangan, berjalan seiring, bahkan bergabung di dalam birokrasi, untuk bersama melajukan negeri ini ke masa depan yang maju.

Sebagai gambaran, total jumlah PNS yang saat ini bekerja di kantor-kantor pemerintah, kementerian dan lembaga sekitar 4,35 juta orang. Seperempat dari mereka, atau 1,1 juta lebih, diangkat dari pegawai honorer yang tentu saja tanpa melalui seleksi CPNS.

Bulan ini, pemerintah membuka lowongan baru menjadi PNS untuk 238.015 lowongan yang terdiri atas 51.271 formasi untuk 76 kementerian dan lembaga di tingkat pusat, dan 186.744 formasi untuk 525 pemerintah daerah seluruh Indonesia.

Pemerintah Indonesia hendak mencari talenta terbaik di antara jutaan anak bangsa untuk mengabdi kepada negara. Melalui seleksi CPNS kali ini, pemerintah ingin mendapatkan putra-putri terbaik bangsa untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN), untuk menjalankan mesin birokrasi besar negara ini, untuk menjadi pelayan-pelayan masyarakat dengan segenap kemampuan terbaiknya.

Mereka yang diundang mengisi posisi-posisi ASN ini adalah kaum milenial Indonesia. Mereka kelak yang akan menjadi birokrat yang mampu bekerja dengan cepat, responsif, efisien, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengikuti dinamika politik dan ekonomi yang terjadi di sekitarnya, dan senantiasa mendengarkan keinginan masyarakat.

Dokpri
Dokpri
Indonesia akan menjadi negara maju jika memiliki birokrat-birokrat yang tangguh, mau bekerja keras, berani melakukan inovasi, dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, serta negara di atas kepentingan yang lain.

Dengan generasi milenial yang kreatif sebagai mesin utama, birokrasi kita tidak akan kalah lagi dalam hal kecepatan, inovasi, dan kreativitas, dari para pelaku usaha itu sendiri. Mereka dapat membuat dan menjalankan regulasi, peraturan, dan prosedur yang bisa memayungi praktik bisnis modern yang belum pernah ada. Mereka memberi ruang yang luas bagi para inovator untuk terus berkembang tanpa menabrak aturan yang sebelumnya berlaku.

Apabila birokrasi yang diisi para ASN dari generasi milenial sudah berjalan seiring dengan dunia usaha dan masyarakat yang inovatif, yang kita tuai adalah kemajuan bangsa ini, kesejahteraan masyarakat, dan tentu saja kebesaran Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun