Mohon tunggu...
Menot 79
Menot 79 Mohon Tunggu... profesional -

lahir di kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sekarang aktifitas penggerak pemberdayaan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merencanakan Generasi Hebat!! Meraih Masa Depan Indonesia Emas!

11 Oktober 2014   00:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuanbangsa Indonesia 10 -20 tahun ke depan ditentukan oleh generasi muda saat ini,saat ini generasi muda adalah generasi pemangku utama Indonesia mau dibawa kemana.

Kalau kita melihat generasi saat ini tumbuh dengan begitusaja tidak terasa mereka sudah besar, bahkan anggaran pendidikan begitu besar kurang lebih20%APBN diperuntukan untuk pendidikan, tetapi kita bisa melihat kondisi bangsa saat ini secara keseluruhanperkembangan kemajuan bangsa Indonesia secara ekonomi pertumbuhan tidak signifikan pengangguran masih cukup tinggi.

Kenapa itu bisa terjadi???

Itu bisa terjadi karena bangsa kita tidak punya blueprint ( Cetak biru)yang jelas Perencanaan jangka panjangtidak dijalankan dengan baik karena adanya kepentingan-kepentinganpolitik yang kadang tidak mempertimbangkan proses yang sedang berlangsung. Pola pendidikanyang hanya mengandalkankurikulum yang sudah dibakukan kadang tidak sampai kepada subtansi pendidikan itu sendiri, sehingga wajar kalau kemudian para pendidik atau guru bagaikan robot yang hanya mendidik berdasarkan kurikulum semata, tetapi nilai nilai daripendidikan itu sendiri tidak sampai kepada siswa.

Nilai-nilai pendidikan yang dapat membentuk karakter mereka , nilai-nilai pendidikanyang dapat menciptakan lingkungan baik untuk pendidikan, dapat membuat anak didikmenjadi survive menjalan hidup, punya tanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri, punya kepedulian atau kepekaan positif terhadap lingkungan, terhadap orang tua dan tanggung jawab terhadap Tuhannya.

Itulah bagian dari pendidikan karakter yang merupakan dasar atau pondasi untuk menciptakan GenerasiBerencana menuju Indonesia emas.

Jumlah remaja-mahasiswa sangat besar ± 64 Juta (27,6% dari jumlah penduduk). Besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak negatif bagi remaja dan mahasiswa diantaranya :

1. SEKSUALITAS

a. Seks Pra-nikah

Berdasar survey pada tahun 2003, diketahui bahwa remaja yang pernah melakukan hubungan seks diluar pernikahan pada usia 14-19 tahun adalah laki-laki sebesar 30.9% dan perempuan sebesar 34,7%. Sedangkan pada usia 20-24 tahun adalah laki-laki sebesar 46,5% dan perempuan sebesar 48,6 persen. Ini berarti pada usia remaja kurang lebih 50% dari jumlah remaja di Indonesia sudah pernah melakukan hubungan seks diluar nikah.

b. Aborsi

Berdasarkan data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, Rakyat Merdeka, tahun 2006) yang merujuk pada data Terry Hull dkk. (1993) dan Utomo dkk. (2001) didapatkan bahwa 2,5 juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun, 27% (± 700 ribu) dilakukan oleh remaja, dan sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah penyumbang kematian ibu (307/100 ribu kelahiran) dan tercatat bahwa Angka Kematian Ibu (Mother Mortality Rate) di Indonesia adalah 10 kali lebih besar dari Singapura.

2.HIV/AIDS

Secara kumulatif jumlah kasus AIDS sampai dengan September 2009 sebesar 18.442 kasus. Berdasarkan cara penularannya secara kumulatif dilaporkan antara lain melalui heteroseksual 49,7%, IDU 40,7%, homoseksual 3,4%, perinatal 2,5%, transfusi darah 0,1%, dan tidak diketahui 3,7%. Menurut 4 golongan usia tertinggi adalah usia 20-29 tahun sebanyak 49,6%, usia 30-39 tahun 29,8%, usia 40-49 tahun 8,7%, usia 15-19 tahun 3,0%. Perbandingan persentase kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 74,5% : 25,5% atau 3 : 1.

Tahun 2013 kasus baru untuk HIV (29037) AIDS (6266) dan yang meninggal 726 orang

( Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI 15 Agustus 2014 )

3. NAPZA (NARKOBA)

Berdasarkan data BNN 2004, menunjukan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (3.2 juta jiwa) adalah pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 78% diantaranya adalah remaja usia 20-29 tahun.Tahun 2013 sudah mencapai kurang lebih 4,9 juta jiwa

Permasalahan tersebut apabila tidak ditangani dengan serius jumlahnya akan semakin meningkat dan generasi bangsa indonesia akan semakin terpuruk.

Belum lagi permasalah-permasalahkarakter, mental dari remaja atau pemuda yang selama ini mereka kurang dididik bagaimana merencanakan kehidupan yang baik bagimereka. Bagaimana merencanakan kehidupan keluarga, baik itu jumlah anak, ekonomi, sampai bagaimana merencanakan kehidupan untuk untuk masa depan di akhirat.

Untukmengatasi itu perlu kerja keras dan solutif, bukan berarti masyarakat dan pemerintah tidak peduli, upaya-upaya sudah dilakukan semaksimal mungkin walaupun hasilnya belum maximal.

Kenapa demikian?????

Urusan generasi pemuda penerus bangsatidak sesederhana yang kita pikirkan, banyakkomponen-komponen yang terlibat di dalamnya, banyak instansi-instansi yang bertanggungjawab, banyak lembaga-lembaga yang berperan disana, banyak elemen elemen masyarakat yang harus dilibatkan, semua bekerjasama untuk membangun karakter bangsa dengan membina generasi muda.

Sebagai contoh kita dapat menyaksikan bersama sama ada suatu daerah yang tidak dapat kita ceritakan daerah yang sebenarnya terjadi .Ada beberapa keluarga yang mempunyai anakremaja, ada yang putus sekolah, ada anak yatim, ada beberapa masyarakat kaya yang punya anaksebagai pelajar SMP dan SMA , masyarakatnya rawan , hamil sebelum nikah, akhlaq remaja kurang baik karena lingkungan yang kurang baik. Sehingga setiap malam minggu di sudut-sudut rumah selalu ditemukan sijoli sedang mesra-mesrakan bak suami istri.

Inilah fenomena yang terjadi !!! Lalu siapa yang bertanggung jawab?

Masyarakat rawan !!!Apa yang terjadi?kepekaan terhadap tetangga mulai berkurang, orang tua sudah tidak peduli dengan anaknya,yang sedang bertumbuh , berkembang, mencari jati diri. Lingkungan sekolah sebaya yang kurang mendukung, peliharaan kambing hilang, pagar besi hilang, bahkan gantungan timbangan 25 Kg juga lenyap. Adabeberaparumah bilik berisi 2-3 kepala keluarga diantaranyamenikah muda , pengangguran melanda di daerah tersebut, masyarakat belum bisa menciptakan peluang usaha.

Upaya-upaya mulai dilakukan memang waktu itu tidak semua instansi terkait yang bergerak langsung ataupun pemda baik itu desa, kecamatan maupun Kabupaten. Dari tahun ke tahun mulai ada perubahan yang signifikan, rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sudah mulai tumbuh.

Ada siapa dibalik layar perubahan itu.............?

Dia adalah seorang pemuda !!!! Sudah berkeluarga, punya anak dua tetapi punya anak angkat kurang lebih 9, seorang katalisator , pioner, motivator dan provokator kebaikan , bisa mensinergikan berbagai instansi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan permasalahan generasi pemuda.

Sembilan anak tersebutdia didik dengan baik ditempatkan di tempat /lingkungan yang baik , apa hasil dari didikan pemuda tersebut ? :

1.Anak angkat 1 , sekarang menjadi seorang pendidik di sebuah sekolah dasar swasta.

2.Anak angkat 2 , sebelumnya anak putus sekolah hanya lulus SMP keluarganya sudah tidak peduli lagi dengan pendidikan, dengan bantuan pemuda tersebut anak ini sekarang di sekolahkan di perguruan tinggi swasta, dilingkungannyamenjadi pembina masyarakat 50 kk fakir miskin ditunjuk oleh Dinas Sosial setempat di kampus menjadi ketua Lembaga Kampus yang bergerak di bidang pendidikan karakter.

3.Anak angkat 3, seorang yang putus sekolah, orang tuanya sudah tidak peduli , bahkan ayahnya menikah lagi, akhirnya anak tersebut di angkat oleh pemuda tersebut disekolahkan sampai SMA dididik bekerjasama dengan PSBR Bambu Apus menjadi penjahit handal, sekarang diangkat oleh salah satu perusahan garmentjadi karyawan.

4.Anak angkat 4 dan ke 5 , seorang wanita sekarang kuliah di perguruan swasta , bekerja di BTPN sebagai pembina sentra untuk pemberdayaan ekonomi ibu-ibu.

5.Anak angkat ke-6 dan ke-7 , kuliah di Perguruan tinggi swasta, membantu memberdayakan fakir miskin untuk berkarya di bidang konveksi.

6.Anak angkat ke -8 , anak yatim piatu sudah lulus perguruan tinggi , membuat terobosan pemberdayaan fakir miskin bergerak di bidang home industri . bahkan sudah punya brand sendiri namanya “Kampung Perubahan” memberdayakan 50 kkfakir miskin dan beberapa remaja untuk di didik menjadi pengusaha.

7.Anak yang ke-9, seorang laki-laki putus sekolah SMP , Dia didik ketrampilan menjahit sekarang sudah bekerja dan membantu penghasilan orang tuanya.

Pemuda tersebut ternyata semakin gregetan , akhirnya dengan temen-temennya berfikir keras bagaimana menyiapkan generasi hebatdilakukan sejak dini,

Apa yang dilakukan .........!!!! Oleh pemuda sang pioner!!!

Dengan keterbatasan SDM dan dananya bersama temen temennya bergerak bagaikan“singa kelaparan”,mengelilingi hampirsemua sekolah di kabupatentersebut, menawarkan program pendidikan karakter dan pendidikanakhlaqdengan wadah LSM , sebuah program yang bersinergi dengan orang tua, guru dan instansi pendidikan,yang sebenarnya program tersebut sangat bisa dilakukan olehDinas Pendidikan dengan anggaran yang ada.

Pemuda dengan temen-temenya tidakpantang menyerah walaupun penolakan-penolakan sering dilakukanoleh sekolahkarena dianggap ilegal dan tidak masuk kurikulum sekolah.

Sekarang pemuda dan temen-temnya mempunyai1 binaanrintisan sekolah SMP di daerah tersebut.Diberikan waktu untuk membina kurang lebih 200 siswaselama 18 jam dalam 1 pekan. Dengan berjalannya waktu lingkungan sekolah menjadi baik, pertengkaran pelajar bekurang, guru dan orang tua lebih peka terhadapputra putinya. Organisasi-organisasi sekolah berjalan baik, tanggung jawab siswa terhadap tugasnya sebagai siswa meningkat.

Itulah gambaran dari fenomena yang terjadidi indonesia ,terhadap generasi muda , lingkungan dan masyarakat kita.

Solusinya......!!!?

1.Sinergitas.. !, Sinergitas ..!!!

BKKBNmensosialisasikan program Generasi Berencanaharus sampai tingkatdesa hingga RT karena, lingkungan desa sampai RT adalah miniatur negara, tempat berkumpulnya masyarakat , semua instansi harus bersinergi untuk mengsukseskan Generasi Berencana.

Sebagai contoh, BPS berperan menyiapkan database yang tepat terhdap kondisi masyarakat indonesia agar program tepat sasaran, Kementerian sosial mengatasimasalah masalah sosial di masyarakat, membinakarakter, memberikan ketrampilandan memberdayakan massyarakat miskin untuk mandiri, Kementerian Pemuda dan Olahragamembuat programpemuda yang positif dengan wadahKarang Taruna sampaitingkat desa, Kementerian pendidikan dengan anggaran yang begitu besar bagaimana membuat kurikulumyang mendukung Generasi Berencana sejak dini dan beberapa kementerian yang punya peran terhadap pembangunan masyarakat. Saling bekerjasama , bersinergi. Membentuk Generasi Berencana, Generasi Hebat,

Pioner-pioner pejuang generasi berencana di masyarakat juga tidak bosan-bosan selalu koordinasi dengan instansi terkait untuk menjadi katalisator,fasilitator, motivator karena pioner inilah yang langsung bersentuhan di masyarakat, lebih tahu kondisi masyarakat. Dampak terhadap perubahan akan lebih luas dan signifikan apabila didukung oleh pemerintah setempat.

2. Membangun integritas di semua lini dalam rangka menyiapkanGenerasi

Berencana

Siapapun yang punya peran dalammenyiapkan generasipenerus bangsaharus punya

integritas tinggi. Punya jiwa pembangun, punya jiwa pendobrak kebaikan, tulus ikhlas

tidak boleh mengeluh karena kita sedang membangun masyarakat yang sedang mengeluh,

tidak boleh menyerah karena kita sedang membina masyarakat yang menyerah terhadap

kondisi masyarakat, tidak boleh pesimis karena kita membina masyarakat yang sedang

pesimis.

Anggaran ada, Pemerintah telah memfasilitasidariPusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat desa bahkan program begitu banyaktumpang tindih , tujuan program sama, sasaran sama, target sama, tetapi secara subtansi kadang tidak mengena, termasuk dalam membangun generasi penerus.Lembaga-lembaga swadaya masyarakat begitu banyak di legalkan ikut serta andil bagian.

Lalu apalagi yang dibutuhkan..!!!?

Kita butuh SDM –SDM yang punya integritas, punya kepedulian, punya jiwanegarawan , SDM yang tidak hanya menjalankan program apa adanyaSDM yang tidak hanya sebagai seorang komentator, provokator atau evaluator, tetapi yang kita butuhkan adalah orang yang maubekerja, bekerja dan bekerja!!!

Selamat Berjuang !!!! Ayo kita bangunGenerasi Hebat kita Sukseskan Program BKKBN melalui Gen Re . Generasi Berencana yaitu Generasi yang punya Rencana menuju Indonsia Emas.Merdeka!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun