Mohon tunggu...
Ni Wayan Nita R.
Ni Wayan Nita R. Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Halo! Saya Nita :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ida Batara Turun Kabeh, Upacara yang Dilakukan Tiap Setahun Sekali Pada Sasih Kadasa di Besakih.

6 April 2022   23:14 Diperbarui: 7 April 2022   15:39 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Kalender adalah salah satu  aspek penting dalam kehidupan masyarakat Bali, baik kebudayaan maupun kehidupan sosialnya. Penentuan kalender Bali menjadi penting karena mengandung ala ayuning dewasa atau penentuan baik-buruknya hari dalam melakukan kegiatan, upacara keagamaan, kegiatan sehari-hari hingga waktu dauh yang menentukan kapan terjadinya pergantiaan waktu dalam sehari.

            Kalender Saka Bali berbeda dengan kalender Saka yang digunakan di India karena kalender Saka Bali mendapatkan pengaruh dari kalender Pawukon. Ada 12 bulan dalam kalender Saka Bali, yaitu Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kanem, Kapitu, Kawolu, Kasanga, Kadasa, Jiyestha dan Sadha.

            Setiap sasih kadasa di kalender Saka Bali, atau tepatnya bulan Maret dalam penghitungan Masehi menjadi bulan spesial, apalagi saat adanya bulan Purnama di sasih Kadasa. Sebagai pembukaan, hari raya Nyepi  hampir selalu ada di awal sasih kadasa, diikuti dengan beberapa piodalan di beberapa Pura dan upacara paling besar se-Bali, Ida Batara Turun Kabeh yang dilaksanakan di Pura Besakih, Karangasem, Bali.

            Ada beberapa upacara yang dilakukan sebelum upacara puncak pada sasih kadasa, antara lain adalah ngaturang pemiyut, nunggahang sunari, pengrajeg dan pengemit karya, lalu dilanjutkan dengan tawur tabuh, pemasangan kain di pelinggih bangunan Pura Besakih, melasti suci, nedunang Ida Batara dan nuwun tirta, baru dilanjutkan dengan diadakannya acara puncak, untuk tahun 2022 ini, acara puncak Ida Batara Turun Kabeh dilaksanakan pada 17 Maret, namun acara persembahyangan massal masih berlangsung hingga tanggal 7 April 2022.

     Seperti namanya,  upacara ini berarti semua dewa/ nawa dewata turun ke bumi, nawa dewata itu antara lain Dewa Brahma, Wisnu, Siwa, Maheswara, Sangkara, Iswara, Sambu, Rudra, dan Mahadewa  upacara ini kemudian bermakna sebagai wujud rasa terima kasih dan rasa syukur manusia atas segala pemberian dari Ida Sang Hyang Widi Wasa. Di akhir persembahyangan sebelum meninggalkan kawasan pura, kita bisa melakukan donasi atau dana punia dan mendapat gelang sanga datu yang melambangkan sembilan dewa yang turun ke dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun