Pagi ini kutitipkan kata pada debar angin, aku mencarimu yang hilang entah
dan Aku menemukan sesuatu yang kausimpan di matamu
dalam bisu kutatap dia selalu menyapamu dengan gelegar rindu, bahkan buncahan semangatnya membasahi wajahku.
Seiring tanah yang basah, mataku pun basah
karena di antara lalu lalang kendaraan, kenangan itu hadir satu per satu melintasi rongga kepalaku
dan aku masih setia menunggu, seiring debar rindu dan harap itu masih menggema walau sendu
sebab ingin kusampaikan sekotak pengakuan bahwa di sudut hatiku tersimpan pertanyaan. Adakah kau menunggu debar ombak mengantarkanku menemuimu?
Cirebon, 04 Maret 2013