MELIHAT INDONESIA
 suatu hari ketika saya duduk di bukit yang berumput hijau, sambil saya melihat keindahan alam, saya bertanya pada Tuhan, " Tuhan bukankah Engkau ini sumber damai? bukankah Engkau sumber sukacita setiap manusia? kenapa kok ada kekacauan yang muncul dalam perbedaan?".
 saya agak kaget ketika tetiba Tuhan muncul di sebelah saya dan berbicara, "so what?!".
 belum sempat hilang kagetku, Tuhan melanjutkan perkataan-Nya, "namanya juga manusia, jangan kan ngomongin agama, sudah tau diciptakan dari lahir hingga dewasa berbeda, dari suku, ras, jalan hidup, komunitas, matanya, rambutnya, tapi ya nyatanya sulit saling menghargai kan?"
 aku termangu dan sedikit berbisik, "bener juga ya".
 "Gak usah jauh-jauh Dioz", sambungNya
 "lihat tuh gereja-gereja yang ada  di Indonesia, lihatlah ke dalam, yang katanya memahami ajaranKu tentang kasih, nyatanya? yang china aja ga suka sama yang jawa, penuh kecurigaan, yang batak juga ada yang tidak disukai, bahkan... kamu GKI kan ya? kadang yang GKI pun alergi kok sama yang Kharismatik, iya apa iya?", tanyaNya padaku sambil mencolek bahuku seraya menyadarkan.
 "iya juga ya", balasku lirih.
 "hanya karena china, maka orang-orang males nolongin, hanya karena kulitnya hitam banyak orang males kumpul bersama, lha wong kenyataannya begitu kenapa kamu bingung melihat kekacauan di Indonesia, gereja yang secara nyata mendeklarasikan mengenal kasih saja tetap ada permusuhan terselubung dalam jemaatnya?"
 "kamu bekerja di sekolahan juga kan? lihat murid-murid itu, bahkan mereka pun masih suka mem-bully temanya yang nampak berbeda, kamu pun selalu memikirkan hal ini bukan?", sambung Tuhan.
 aku ndak sanggup menampik perkataanNya kala itu, lantas aku kembali bertanya, "lantas kenapa Tuhan mengijinkan semua ini terjadi, bukankah Tuhan membenci pertikaian dan kekacauan?"