Mohon tunggu...
Menik Erawati
Menik Erawati Mohon Tunggu... -

Menik Erawati, 21 Januari 1995, Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hujan Tiba

8 Januari 2015   03:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh bahagianya melihat rintik hujan,

seakan kembali menari - nari di dalamnya,

membiarkan jari - jari mengeriput,

muka itu pun membiru.

Masih teringat jelas rekaman sore itu,

ketika nyanyian mengiringi rintikan,

seakan lelah tak terasa olehku,

senyum lebar pun tergores dengan nada yang riang.

Ketika hujan tiba...

anak - anak kecil pun bahagia,

bersiap tertawa -tawa,

menyambut sang hujan.

Mulai berlari dan menari,

berlomba dalam hujan bersama kawan,

nyanyikan lagu rintikan,

menarikan gerakan hujan.

Mendung pun seolah merayu

menyanyi dalam hitamnya,

mengikis langit biru,

dan seolah menangis memberi guyuran.

Tak ku kira kini ku telah dewasa,

hanya mampu memandang

dan menengadahkan jemari

berharap segera reda

dan seolah terhipnotis tergoda oleh rintik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun