"Saya kan sendiri, anak2 diluar kota semua. Istri gak ada. Mau apa lagi.. ya saya nikmati saja. Main ke mesjid nongkrong sama temen2 Â bikin saya lupa kalau saya sudah tua.." dia diam dam merenung
"Kadang saya kangen sama istri," istrinya sudah meninggal 3 tahun lalu.
"Suasana jalanan sepi gini,.bikin saya berasa kosong. Hampa..gak enak. Â Eh ayo dit main catur," dia membuka kotak catur dan menyusunnya.
Sekilas aku menatap pantulan cahaya.. Di matanya.. Di tepi matanya Â
Aku ambil posisi duduk dan menjalankan pion putih..
"Skak* teriakku Â
Dia ketawa.. ompongnya terlihat sembari menjalankan pion catur...
.
Masih terngiang ucapan tadi..
"Nyawaku milik Gusti.."
........................................................................
Aku mengenang kejadian itu ketika mendapat kabar duka. Pak Haji telah berpulang pagi tadi. Covid telah mengantarnya bertemu Gusti Allah, Sang Pencipta. Selamat jalan Pak Haji, kelak kita main catur lagi di surga sana....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H