Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Artikel Utama

Bermain ke Dokter Anak

2 Desember 2010   19:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter Anak adalah dokter yang akan paling sering ditemui jika kita mempunyai anak. Aku yang tadinya sangat amat takut dengan yang namanya dokter, mau nggak mau harus berdamai dengan dokter ketika mempunyai seorang anak.

Kali ini aku akan bercerita pengalaman mengantar anakku, Nana ke dokter anak di Kemang Medical Care, rumah sakit ibu & anak di dekat rumahku...

Ceritanya dalam bentuk liputan foto ya :)

 

[caption id="attachment_78128" align="alignnone" width="406" caption="Awalnya nana ditimbang berat badannya."][/caption]

 

 

[caption id="attachment_78129" align="alignnone" width="610" caption="Berat Badan Nana 10.040 kg.. ndut :P"]

1291318090863774014
1291318090863774014
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78130" align="alignnone" width="610" caption="Terus Diukur tinggi badan"]

129131846271524994
129131846271524994
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78131" align="alignnone" width="610" caption="Tuh Lihat, 70cm"]

1291318484114625637
1291318484114625637
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78132" align="alignnone" width="610" caption="Diukur suhu tubuh oleh suster cantik "]

12913185021555196824
12913185021555196824
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78133" align="alignnone" width="406" caption="Abis itu nunggu giliran masuk, nana main"]

1291318536689497550
1291318536689497550
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78134" align="alignnone" width="406" caption="mainan banyak disini.. Nana senang sekali"]

12913185622128882368
12913185622128882368
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78135" align="alignnone" width="610" caption="seriusnya anakku.. "]

129131859235911800
129131859235911800
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78136" align="alignnone" width="610" caption="Nah akhirnya dipanggil masuk, ini nama dokternya"]

129131861676963497
129131861676963497
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78137" align="alignnone" width="610" caption="Dokter Kiki sebelumnya mengajak Nana bercanda biar gak takut"]

1291318637181494168
1291318637181494168
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78138" align="alignnone" width="406" caption="Baru setelah itu memeriksa Nana dengan cermat dan cepat"]

12913186832014691559
12913186832014691559
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78139" align="alignnone" width="406" caption="dilihat tenggorokannya.. ayo Nana bilang "]

1291318710581805772
1291318710581805772
[/caption]

 

 

[caption id="attachment_78140" align="alignnone" width="610" caption="Setelah itu nana dinyatakan sehat dan berpose bersama dokter Kiki"]

12913187371074742213
12913187371074742213
[/caption]

 

Buat rekan Kompasianer, sedikit saran saya buat memilih dokter anak;


  1. Pilihlah dokter yang enak diajak ngobrol dan bisa menjawab pertanyaan kita tentang perawatan dan penyakit anak
     
  2. Pilihlah dokter yang tidak mudah memberi obat pada anak. Pemberian obat hanya diperlukan jika anak kita benar-benar dalam kondisi tidak dapat melawan penyakitnya.
     
  3. Pilihlah dokter yang memperhatikan perkembangan anak kita. Bisa dilihat dari caranya memperhatikan anak kita, dokter yang baik akan memandang anak kita dengan detail terutama pada saat pertama anak kita bertemu dengannya. Fungsinya agar dokter dapat mengetahui karakter dan fisik anak.
     
  4. Pilihlah dokter yang mudah dihubungi, seperti misalnya memberi kontak pribadi pada kita. Hal ini memudahkan kita dalam bertanya bila terjadi apa-apa pada anak
     
  5. Pilihlah dokter yang bisa menjelaskan secara logika tentang penyakit anak kita. Bukan dokter yang pelit bicara ataupun hanya menulis resep tanpa menjelaskan fungsi dari obat yang diberikan.
     
  6. Pilihlah dokter yang "harganya" sesuai dengan kantong kita, jangan karena dokternya mahal membuat kita jadi pelit ke dokter. Bantuan dokter dalam memantau perkembangan anak sangat diperlukan. Apalagi untuk balita yang belum bisa menjelaskan pada kita sakitnya apa.
     
  7. Pilihlah dokter yang fotogenic dan enak buat difoto, agar dokumentasi anak kita bisa bagus dan komplit. Kalau dokternya gak mau difoto kan kita gak punya dokumentasi anak kita ke dokter.. .
     


 

Semoga berguna buat rekan Kompasianer

Jabat Erat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun