Mohon tunggu...
Widianto.H Didiet
Widianto.H Didiet Mohon Tunggu... Model - Pria Tampan Pencari Cinta

Seorang pecinta seni yang mencari makan dari dunia kreatif, suka jalan jalan selama tidak menyusahkan dan tentunya sangat menikmati Wisata Kuliner sebagai kebutuhan wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Aktif di dunia fotografi sebagai praktisi, hobi dan sekaligus pengisi pundi pundi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Ilmu dan Iman

9 September 2014   20:14 Diperbarui: 20 Oktober 2015   04:19 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_323005" align="aligncenter" width="600" caption="Pencarian Tuhan... Tuhan dimana Kau?"][/caption]

Ada perbedaan antara keilmuan dan keimanan..

Kita bisa dan layak membahas atau berdebat soal ilmu sampai berbusa, karena pembuktian kebenaran soal ilmu bisa dilakukan.. Kalau soal keimanan, gak perlu dibahas.. karena kalau soal keimanan, jurinya cuma Allah.. Pembuktian kebenaran soal keimanan ataupun yang diimani, sampai "ngeden" sulit dilakukan..

 

Begitu pula dalam keseharian, yang berilmu belum tentu beriman.. It's ok, karena kalau sudah tau ilmunya terserah dia mau mengimani atau tidak.. Itu adalah pilihan pribadi yang tak bisa dipaksakan.  Yang beriman berilmu? Bodoh namanya kalau beriman tanpa ilmu.. Ngapain beriman sama sesuatu yang nggak jelas.. Pelajari dulu biar tau apa yang diimani. Kadang sering terjadi "iman buta" yang berarti hanya beriman tanpa mengerti makna dari yang diimani. Suatu kekosongan dalam iman...  Repotnya kadang penafsiran tentang suatu ilmu, tergantung pada kebutuhan pribadi atau golongan.. Jadinya kadang pemaksaan akan keimanan yang berdasarkan ilmu terjadi... dimana terjadi suatu pemahaman akan ilmu yang palsu, hingga iman menjadi bukan kebenaran tapi pembenaran..  Berdebatlah soal ilmu. Karena ilmu pasti mempunyai dasar. Tapi kalau berdebat soal iman, hanya akan jadi debat kusir tanpa ada pembuktiannya...  *siulsiul 

13577350241336613062
13577350241336613062

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun