Mohon tunggu...
Achmanto Mendatu
Achmanto Mendatu Mohon Tunggu... -

Berkarya untuk www.anakbaca.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Akan Kalah dalam Pemilu, Jika

17 Juni 2014   18:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:22 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan kondisi saat ini, Jokowi bisa saja kalah. Bermain bersih dalam politik masih belum menghasilkan suara. Simpati iya, tapi suara boleh jadi lain cerita.

Jika Prabowo menang, mungkin itu sudah selayaknya untuk dia. Satu-satunya tujuan Gerindra berdiri adalah menjadikan dirinya menjadi presiden. Selama bertahun-tahun, dengan tekun, Prabowo berjuang untuk ambisi itu. Dana yang (pastinya) sangat luar biasa besar dikeluarkan untuk membangun Gerindra dan untuk membangun citra diri (Para motivator akan menemukan contoh baru tentang bagaimana fokus mengejar cita-cita, bagaimana ambisi akhirnya akan berhasil juga). Sangat jelas terlihat bahwa menjadi presiden adalah tujuannya semata-mata. Dan biasanya, orang yang sangat berambisi menduduki suatu posisi pada akhirnya bekerja tidak efektif dan atau bahkan gagal dalam pekerjaannya. Itu kenapa dalam dunia Human Resources terdapat kredo "jangan pernah promosikan orang yang paling berambisi." Buat saya, koar-koar Prabowo bahwa cita-citanya semata-mata adalah membangun Indonesia yang maju adalah omong kosong. Itu seperti ketika seseorang dalam wawancara kerja ditanya, "apa motivasimu melamar kerja di sini?" Orang yang ambisius akan piawai menjawab, "untuk mengabdikan diri demi kemajuan perusahaan." Bagi orang yang tidak familiar dengan dunia HR mungkin akan terkesima dengan jawaban itu. Tapi sebagai orang yang pernah berkecimpung dalam dunia HR, mendengar jawaban seperti itu saya hanya bisa tertawa. Biasanya, orang yang begitu saya coret, sebab merupakan pertanda sifat manipulatif. Jawaban jujur, seperti butuh kerja, cari duit, atau cari kerjaan lebih baik, jauh lebih diterima.

Jika Jokowi menang, maka itu kesuksesan sangat besar bagi Jokowi dan bagi para relawannya yang idealis. Dalam perang pemilu kali ini, Jokowi seperti hanya bersenjatakan satu buah tank untuk menghadapi 16 tank prabowo. Jika pasukan Jokowi tidak cukup cerdik bersiasat dan tidak cukup militan bekerja, Jokowi akan kalah juga pada akhirnya.

Pemilu kali ini adalah perang antara orang-orang idealis yang diwakili Jokowi versus orang-orang pragmatis yang diwakili Prabowo, bak Partai Demokrat melawan Partai Republik di USA. Saya akan menunggu 9 Juli dengan berdebar, siapa yang akan memenangkannya. Tren saat ini menunjukkan, Prabowo bisa saja memenangkan pemilu jika kubu Jokowi tidak bekerja sangat keras.

Ingat, peralatan perang Jokowi sangat timpang dibandingkan yang dimiliki Prabowo, baik dari sisi dana maupun media. Jika Anda pro-Jokowi dan tidak secara aktif mendukungnya, maka jangan sesalkan jika Jokowi tidak akan menjadi presiden Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun