Tepat pukul 19:00 malam, matahari selesai dalam tugasnya dan bulan telah datang menghampiri posko kami sedikit menerangi di daerah Kawasan Kuningan Jakarta. Cuaca malam itu pun cukup baik untuk mendukung perjalanan kami.
Semua motor telah siap berjajar teratur menuju posisi barisan.
Team Touring berfoto bersama sebelum keberangkatan. Perlengkapan keberangkatan telah disiapkan, terdiri dari Senter, Pompa Ban Kecil, Karet tambal ban berikut lem, Kunci-kunci, minuman, makanan kecil dan uang secukupnya. Tidak lupa untuk Doa bersama dilakukan untuk mengiringi keselamatan di perjalanan nanti.
Tujuan kami kali ini adalah Gunung Padang yang beralamat di Daerah Karyamukti Kecamatan Cempaka Desa Gunung Padang Kampung Gunung Padang Cianjur dan Curug Cikondang.
Motor pun bergerak beriringan dengan route : Gatot Subroto, Pasar Minggu, Depok, Sentul, Gunung Geulis, Puncak, Perempatan Cianjur Sukabumi, Gunung Padang.
Dalam perjalanan, tepatnya didaerah Depok, salah satu team kami mengalami kecelakaan terjatuh dari motornya slip motor depan untuk menghindari lubang di jalan. Pada saat ini keaadaan jalan cukup basah setelah diguyur hujan sebelumnya. Meskipun jalan beraspal tapi berlubang cukup banyak. Alhamdulillah team kami baik-baik saja tetapi kondisi spion motor kanan pecah, dan lampu sen kanan pecah.
Dijalur puncak, ban motor salah satu team kami mengalami kampes ban karena paku yang entah dari mana masuknya. Peralatan yang kam siapkan diawal, sangat berguna untuk kejadian ini.
Setelah bersitirahat sebentar, kami melanjutkan perjalanan kembali dan beristirahat sekalian mengisi bahan bakar di POM Bensin Cipanas Puncak dan Jalan Raya Cianjur Sukabumi.
Setelah tiba di Jalan Raya Cianjur Sukabumi, kami harus memperhatikan lebih untuk panduan arah jalan yang menjadi patokan menuju Gunung Padang. Tulisannya yaitu ‘Gunung Padang Situs Megalitikum 20 KM’. Petunjuk arah tersebut ternyata berada di sebelah kanan, berwarna dasar tulisan coklat dan sedikit tertutup dedaunan. Jika perjalanan malam seperti kami sekarang, agak sulit untuk melihat petunjuk arah tersebut di kegelapan malam terlebih adanya lampu sorot dari kendaraan yang berada di lawan arah.
Perjalanan pun dilanjutkan dengan melewati jalan yang sangat buruk. Bebatuan berukuran kecil dan sedang, kubangan air sisa hujan, tanah merah jalanan berbelok dan gelap menjadi penyambut kedatangan kami. Ada banyak juga peringatan tanah longsor. Rumah pedesaan yang tidak banyak. Jarak 1 rumah dengan yang lain cukup berjauhan di jalanan tersebut. Setelah melewati pedesaan, bukit-bukit menyambut kami diantara perkebunan teh. Sebelah kanan tebing dan sebelah kanan sangat curam, cukup membuat perjalanan malam itu extra hati-hati.
Tiba waktunya kami di lokasi. Susunan warung berderet lurus diantara kegelapan. Suasana sepi dan jarum jam baru menunjukkan pukul 3:00 dini hari. Tidak lama kami memarkir kendaraan, satu pintu terbuka dan sesorang keluar menyambut kami dengan ramah. Kami dipersilahkan masuk dan makan makanan jualan sekedarnya. Sedikit gelak tawa pecah, sebelum kami tertidur untuk menyambut datangnya pagi. Sungguh menyenangkan.