Bayanganku sirna
meninggalkan raga dalam keheningan
Lemah dan rapuh
seperti dahan yang mengering
terinjak oleh derap langkah kakiku sendiri
Kegelapan tiba
membawaku berjalan di altar kematian
memaksaku tuk merangkak
dan menangisi takdir yang dituliskan
Lalu datang kenangan dalam kepalaku
seperti kehangatan di musim dingin
memberi ruang tuk bernafas lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!