Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Rekomendasi Buku Albert Camus yang Wajib Dibaca

27 Juli 2020   22:00 Diperbarui: 2 Juni 2021   15:14 3089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret penulis Albert Camus (newyorker.com)

Albert Camus adalah seorang penulis asal Perancis yang karya-karyanya terkenal di seluruh dunia. Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa selama bertahun-tahun. Kalian mungkin sudah pernah mendengar tentang novelnya yang paling terkenal, berjudul The Stranger, atau The Outsider.

Camus sangat dikenal karena tulisannya, di sisi lain ia juga seorang pejuang Perlawanan Perancis dan filsuf. Ia lahir dan dibesarkan di Aljazair, yang merupakan koloni Perancis pada masa itu. 

Kehidupan masa muda Camus sangat memengaruhi tulisannya, dan ia juga dikenal sebagai anti-kolonialis. Dia bekerja untuk surat kabar haluan kiri di Algiers sampai pada akhirnya ditutup, dan kemudian dia memutuskan untuk pindah ke Paris pada tahun 1940.

Pada saat Camus tiba di Paris, Perang Dunia II secara resmi telah berlangsung di Perancis. Dia ingin bergabung dengan pasukan tentara, tetapi tidak bisa karena terkena TBC saat berusia 17 tahun. 

Hal tersebut rupanya tidak menghentikan tekad Camus untuk melayani negaranya: ia terlibat dengan gerakan Perlawanan Perancis sebagai jurnalis bawah tanah untuk surat kabar milik mereka.

Baca juga : Albert Camus, Tentang Absurd

Pada tahun 1957, di usianya yang ke-44 tahun, Camus menjadi orang termuda kedua yang pernah memenangkan Nobel Prize dalam bidang Sastra.

Camus lulus dari jurusan filsafat di Universitas Algiers dan minatnya pada filsafat dapat dilihat melalui beberapa tulisannya. Seperti kebanyakan penulis, dia juga menjalani kehidupan pribadi yang sangat kacau. 

Dia sangat terkenal sebagai pemikat wanita dan sering bergonta-ganti pasangan sepanjang hidupnya. Dia menikah sebanyak dua kali, dan juga melakukan banyak perselingkuhan.

Dia meninggal secara tragis dan mendadak dalam sebuah kecelakaan mobil bersama orang yang menerbitkan buku-bukunya, Michel Gallimard yang terkenal.

Berikut adalah buku-buku Albert Camus yang wajib kalian baca:

1. The Stranger (L'Etranger)

L'Etranger, atau The Stranger (kadang-kadang The Outsider, tergantung penerbitnya), sejauh ini merupakan novel Camus yang paling terkenal. 

Camus jelas terinspirasi oleh pengalaman pribadinya ketika menulis buku ini, karena ceritanya berpusat pada seorang pria Prancis bernama Meursault yang tinggal di Aljazair. Buku ini terbitkan pada tahun 1942.

Buku ini juga menyentuh teori absurdisme, yang merupakan gagasan bahwa keberadaan manusia adalah hasil dari upaya kita untuk mencari makna kehidupan, dan tidak ada gunanya mencoba menemukan makna kehidupan tersebut, karena memang tidak ada.

Baca juga : Filosofi Mencari Tujuan Hidup (Albert Camus)

Dalam buku ini, Meursault melakukan kejahatan dan diperlakukan sebagai orang buangan. Camus seolah ingin agar pembaca tidak menyukai si karakter utama ini, karena ia digambarkan sebagai manusia tanpa emosi dan acuh tak acuh. 

Camus menulis buku ini dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, yang mana merupakan ciri khasnya dalam menulis.

2. The Plague (La Peste)

Karya terkenal Camus selanjutnya adalah The Plague (La Peste). Novel ini diterbitkan pada tahun 1947 dan menceritakan tentang wabah yang menyerang kota Oran di Aljazair.

Novel ini berbicara mengenai dampak dari krisis yang diakibatkan oleh wabah yang menimpa umat manusia. Seperti kebanyakan bukunya, Camus suka untuk menunjukkan kepada pembacanya tentang hal-hal tidak masuk akal yang sanggup dilakukan oleh manusia, entah itu hal baik atau buruk.

Buku ini merupakan bagian dari seri bukunya yang berjudul "cycle of revolt." Serial ini berfokus pada perjuangan manusia melawan kematian dan langkah-langkah yang akan kita lakukan untuk menghindari kematian itu sendiri.

3. The Myth of Sisyphus (Le Mythe de Sisyphe)

Jika kalian berpikir bahwa Camus menelantarkan gelar filsafatnya, kalian salah besar. Seperti yang sudah saya disebutkan dia atas, Camus adalah orang yang sangat percaya pada teori Absurdisme. 

Mengutip dari penulisnya sendiri, definisi absurd adalah, "hal yang tidak bermakna. Dengan demikian, keberadaan manusia itu absurd karena keberadaan mereka tidak menemukan pembenaran eksternal." Bagi sebagian orang, hal ini terasa menyedihkan, tetapi bagi Camus tidak.

Baca juga : Albert Camus, Sisyphus Bahagia

The Myth of Sisyphus adalah sebuah esai yang diterbitkan pada tahun 1942, di mana Camus bergulat dengan kenyataan bahwa manusia harus terus hidup meskipun kita tahu bahwa kematian itu tidak terhindarkan (dengan kata lain, hal ini disebut dengan teori absurdisme). 

Esai ini membahasa mitos Sisyphus, seorang raja dari mitologi Yunani yang dikutuk untuk mendorong batu ke atas bukit seumur hidupnya dengan diliputi pertanyaan tentang keberadaan manusia di dunia ini.

4. The Fall (La Chute)

La Chute atau The Fall, adalah karya fiksi terakhir Camus yang diterbitkan pada tahun 1956. Novel ini berpusat pada seorang pengacara bernama Jean-Baptiste Clamence yang merefleksikan hidupnya pada orang asing. 

Buku ini penuh dengan monolog dari Clamence yang menceritakan tentang kebangkitan dan kejatuhannya sebagai pengacara di Paris. 

Para kritikus mengatakan bahwa The Fall adalah buku pertama yang begitu menunjukkan jati diri Camus yang sesungguhnya. Novel ini juga dianggap sebagai representasi dari "fall of man" dari Garden of Eden dalam Alkitab.

5. The Rebel (L'Homme rvolt)

L'Homme rvolt atau The Rebel, adalah esai dari seri "cycle of revolt" yang telah saya sebutkan sebelumnya. Diterbitkan pada tahun 1951, esai ini berfokus pada revolusi pemberontakan dalam masyarakat modern. Camus juga memiliki tujuan untuk merangkum dan menganalisis berbagai teori yang telah ditulsinya sampai saat ini. 

Dalam esai ini, Camus berpendapat bahwa sebagai manusia, kita melakukan apa yang ingin kita lakukan karena kita terus mencari makna dari kehidupan ini, meskipun makna tersebut tidak ada. Menurut Camus, kita jadi memberontak karena frustasi akan hal ini.

Diterjemahkan dari The 5 Best Albert Camus Books You Should Read and Why oleh Molli di discoverwalk.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun