Sampai suatu hari Margareth menggugat cerai suaminya, namun Walter mengajukan syarat yaitu dibuatkan lukisan yang sekian banyak jumlahnya. (I think he is really crazy). Yahhh dia memang gila. Margaretpun membongkar rahasia mereka selama ini, publikpun dibuat geger oleh pengakuannya. Walterpun tidak terima, dia tetap bersikeras mengakui lukisan itu miliknya.Â
Namun endingnya, hak atas lukisan tersebut jatuh ke tangan Margareth. Karena saat mereka harus membuktikan dengan melukis di sidang pengadilan, Walter tidak bisa melukis............ the end
Yang saya dapat dari film ini adalah, Margareth merasa didominasi oleh Walter. Dengan bujukan sekaligus ancaman, membuat dia tidak memiliki opsi lain. Dia seorang single parent sebelum bertemu Walter........... dengan pesona seorang Walter, dan seni menjualnya yang tinggi. Jadilah dalam hal ini Walter merasa menang.Â
Namun kembali lagi, Margareth adalah sosok yang berani melawan, meski awalnya dia ragu dan tidak percaya diri karena dia seorang perempuan. But the end, lukisannnya adalah sebagian dari dirinya......... dia merasa kehilangan sebagian dari dirinya ketika karya itu diakui oleh orang lain. Saya rasa semua orang akan merasa seperti Margareth ketika apa yang seharusnya menjadi miliknya diambil orang lain.
I WRITE, BECAUSE I LIKE IT...... I just wanna share, not to impressed, cause I'm gonna crazy if I never speak my mindÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H