Mohon tunggu...
Menan Pane
Menan Pane Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menyukai kesederhanaan, mengagumi indah dan dahsyatnya kebersamaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelu Aku Lesu Ya Penjunan

16 November 2013   19:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apakah manfaat dari beban yang menghimpit, teramat berat ini,

terasa tak mampu leher dan punggungku memikulnya lagi

aku terpenjara, terasing sendiri, tak punya pilihan sama sekali,

hanya menatap dari celah besi berjeruji,

menanti……..

kupikir-pikir, terus kupikir tapi tak kunjung juga aku mampu mengerti

kian tertekan bagai tersekap dalam gelap labirin misteri

.

seandainya saja, tak mengendap harap padamu di hati ini,

aku telah memilih lebih baik mati, hidup terasa tak lagi berarti

sama sekali.

.

akhh…

kiranya kau puas

dan biarkanlah kini rahmatmu tempias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun