seperti kain kotor pula kau bilas kau pilin aku lantas
kau peras begitu keras, teramat keras,
hingga aku lemas, sehabis-habisnya lemas,
tiba-tiba air-matakupun mengalir deras
.
akhh…
kiranya kau puas
dan biarlah rahmatmu tempias.
.
apakah yang baik dari belenggu ini,
dan bandul besi yang tak mengijinkanku lari,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!