Mohon tunggu...
Yunanto Nugroho
Yunanto Nugroho Mohon Tunggu... wiraswasta -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Petani padi dan Swasembada pangan

23 Februari 2018   20:06 Diperbarui: 24 Februari 2018   02:39 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika balik kampung, suatu sore dikesempatan bertemu kawan SMA, yang sampai sekarang tetap setia dengan sawahnya.

Percakapan ringan kesana kemari seputar nostalgia dan aktivitas bertaninya, sampai pada satu topik menarik.

"Sekarang lagi nanem apa bro?"

"Lagi mulai buah naga jes, sama sebagian sudah saya tanami jeruk, dan sudah panen dua kali, lumayan lah".

"Pantesan bro, swa sembada pangan susah diwujudkan. Laa para petani seperti kamu sudah gak mau nanam padi", guyonku.

"Ya masalahnya kan hasil jes, kalau ngandalin padi susah".

"Susah gimana?"

"Gini jes, aku kasih tahu hitungan kasar-kasaran aja ya?".

"Nanam padi daerah sini, setahun bisa tiga kali, tapi yang paling bagus hasilnya adalah musim tanam pertama".

"Hitungan kasarnya begini, kalau kita punya sawah satu hektar, di daerah sini, paling bagus bisa menghasilkan 7 ton gabah kering panen".

"Itu hitungan paling bagus jes".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun