Mohon tunggu...
Ata Menaka
Ata Menaka Mohon Tunggu... -

Hobi baca, Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petisi Untuk Setya Novanto

5 Maret 2015   17:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:08 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Coba pahami baik-baik data berikut: pendapatan asli daerah (PAD) NTT dari sektor pertambangan hanya 0,012 persen, sedangkan sektor petanian dan peternakan hampir 50 persen.

Novanto harusnya berpikir lebih bijak, dan tahu diri, bukan mengumbar pernyataan sembarang, seolah-olah Anda tak punya cara lain berkontribusi untuk warga NTT yang telah memilih Anda. Anda seharusnya melihat dengan jeli dan mendengar aspirasi masyarakat NTT, daripada Anda memaksakan gagasan Anda - yang kami baca juga disetir oleh upaya mewujudkan kepentingan pribadi Anda. Bukankah begitu model wakil rakyat yang baik?

Karena itu, Novanto, Anda harus meminta maaf pada masyarakat NTT, bila Anda masih ingin kami anggap sebagai benar-benar wakil rakyat yang punya martabat, bukan justeru perusak NTT, yang tidak menawarkan NTT masa depan yang lebih baik, tetapi justeru malapetaka.

Kami yang membuat petisi ini: Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Tolak Tambang di NTT

JPIC-OFM Indonesia, JPIC-OFM Timor, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT, Angkatan Muda Anti Korupsi (AMAK) NTT, Forum Pemuda NTT Penggerak Keadilan dan Perdamaian (Formadda NTT),  Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Ruteng, Forum Pemberantasan Anti Mafia Pendidikan NTT (Forsaming NTT), Save NTT, Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Komite Masyarakat Ngada Jakarta (Komas Ngada Jakarta).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun