Mohon tunggu...
Ata Menaka
Ata Menaka Mohon Tunggu... -

Hobi baca, Sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petisi Untuk Setya Novanto

5 Maret 2015   17:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:08 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUDAH 4 periode Setya Novanto menduduki kursi di Senayan, karena dipilih oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di daerah pemilihan NTT II (Sumba, Timor, Rote dan Sabu).

Namun, petinggi Golkar ini, baru saja melukai Gereja dan masyarakat NTT, setelah dirinya menyebut Gereja di NTT menjadi penghambat pembangunan, karena menghadang masuknya investor tambang.

“Daerah ini kaya mangan, marmer, emas dan pasir besi. Namun, saat investor hendak mengelola potensi sumber daya alam selalu ada penolakan dari LSM yang berlindung di bawah Gereja”, begitu pernyataannya di Kupang, Kamis (26/2/2015).

Ia melanjutkan, “Karena itu, Gereja sebagai elemen penting dalam pembangunan di NTT, harus memberi pencerahan kepada masyarakat termasuk LSM, agar menerima investor yang memiliki niat baik membangun daerah ini.”

Novanto pasti tahu, Gereja di NTT sudah bekerja lebih dahulu membangun masyarakat, sebelum pemerintah masuk dan mulai melakukan pembenahan sana-sini.

Gereja, bagi orang NTT, adalah juga penopang nilai, yang mengedepankan penghargaan atas upaya mencapai kesejahteraan bersama.

Karena itulah kiranya, mengapa Gereja di NTT menolak tambang. Mereka melihat, membangun NTT tidak bisa dengan mengobrak-abrik bumi, karena wilayah NTT yang terdiri dari pulau-pulau kecil, sehingga rentan bencana. Tambang juga kontradiktif dengan pekerjaan mayoritas masyarakat yang bertani dan beternak. Fakta yang ditemukan di lokasi-lokasi tambang selama ini, juga memperlihatkan upaya peminggiran masyarakat kecil dan konflik sosial dengan mudahnya meletup.

Kami heran, bagaimana bisa, politisi sekelas Novanto dengan jabatan terhormat sekarang – yang sebenarnya tidak layak ia pegang - , sebagai Ketua DPR RI tidak bisa memahami alasan demikian. Apakah Novanto tidak pernah dengar argumen itu atau memang tak mampu berpikir sejauh dan semendalam itu.

Kami, tentu saja tak melarang Novanto mengkritik Gereja bila memang Gereja salah arah. Tapi, untuk soal tambang, maaf, kami lebih percaya pada Gereja, daripada Anda, Novanto.

Apalagi, kami tahu, Anda termasuk pemain tambang di NTT. Bukankah PT Laki Tangguh, perusahan tambang pasir besi di Riung, Ngada yang masuk tahun 2013 itu milik Anda?

Yang jelas, kami sulit percaya bahwa tambang yang Anda idam-idamkan itu akan mendatangkan kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun