PEMBAHASAN
- Pengertian Berbakat
Secara umum anak berbakat diartikan sebagai anak yang memiliki tingkatan IQ tinggi dan memiliki keterampilan tertentu. Menurut definisi yang dikemukakan Joseph Renzulli (1978), anak berbakat memiliki pengertian : “Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan rata- rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas dan kreativitas yang tinggi. Anak berbakat ialah anak yang memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler (Swssing, 1985).
- Karakteristik Anak Berbakat Istimewa (GIFTED CHILD)
Anak-anak berbakat istimewa secara alami memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya dengan anak-anak normal. Karakteristik ini mencakup beberapa domain penting, seperti domain intelektual-koginitif, domain persepsi-emosi, domain motivasi dan nilai-nilai hidup, domain aktifitas, serta domain relasi sosial. Beberapa karakteristik yang paling sering diidentifikasi terdapat pada anak berbakat istimewa pada masing-masing domain diatas. Namun demikian perlu dicatat bahwa tidak semua anak-anak berbakat istimewa (gifted) selalu menunjukkan atau memiliki semua karakteristik yang disebutkan di dalam daftar ini.
Karakteristik Intelektual-Kognitif
- Menunjukkan atau memiliki ide-ide yang orisinal, gagasan-gagasan yang tidak lazim, pikiran-pikiran kreatif.
- Mampu menghubungkan ide-ide yang nampak tidak berkaitan menjadi suatu konsep yang utuh.
- Menunjukkan kemampuan bernalar yang sangat tinggi.
- Mampu menggeneralisir suatu masalah yang rumit menjadi suatu hal yang sederhana dan mudah dipahami.
- Memiliki kecepatan yang sangat tinggi dalam memecahkan masalah.
- Menunjukkan daya imajinasi yang luar bisaa.
- Memiliki perbendaharaan kosakata yang sangat kaya dan mampu mengartikulasikannya dengan baik.
- Bisaanya fasih dalam berkomunikasi lisan, senang bermain atau merangkai kata-kata.
- Sangat cepat dalam memahami pembicaraan atau pelajaran yang diberikan.
- Memiliki daya ingat jangka panjang (long term memory) yang kuat.
- Mampu menangkap ide-ide abstrak dalam konsep matematika dan/atau sains.
- Memiliki kemampuan membaca yang sangat cepat
- Banyak gagasan dan mampu menginspirasi orang lain.
- Memikirkan sesuatu secara kompleks, abstrak, dan dalam.
- Mampu memikirkan tentang beragam gagasan atau persoalan dalam waktu yang bersamaan dan cepat mengaitkan satu dengan yang lainnya.
Karakteristik Persepsi/Emosi
- Sangat peka perasaannya.
- Menunjukkan gaya bercanda atau humor yang tidak lazim (sinis, tepat sasaran dalam menertawakan sesuatu hal tapi tanpa terasa dapat menyakiti perasaan orang lain).
- Sangat perseptif dengan beragam bentuk emosi orang lain (peka dengan sesuatu yang tidak dirasakan oleh orang-orang lain).
- Memiliki perasaan yang dalam atas sesuatu.
- Peka dengan adanya perubahan kecil dalam lingkungan sekitar (suara, aroma, cahaya).
- Pada umumnya introvert.
- Memandang suatu persoalan dari berbagai macam sudut pandang.
- Sangat terbuka dengan pengalaman atau hal-hal baru
- Alaminya memiliki ketulusan hati yang lebih dalam dibanding anak lain.
Karakteristik Motivasi dan Nilai-Nilai Hidup
- Menuntut kesempurnaan dalam melakukan sesuatu (perfectionistic).
- Memiliki dan menetapkan standar yang sangat tinggi bagi diri sendiri dan orang lain.
- Memiliki rasa ingin tahu dan kepenasaran yang sangat tinggi.
- Sangat mandiri, sering merasa tidak perlu bantuan orang lain, tidak terpengaruh oleh hadiah atau pujian dari luar untuk melakukan sesuatu (self driven).
- Selalu berusaha mencari kebenaran, mempertanyakan dogma, mencari makna hidup.
- Melakukan sesuatu atas dasar nilai-nilai filsafat yang seringkali sulit dipahami orang lain.
- Senang menghadapi tantangan, pengambil risiko, menunjukkan perilaku yang dianggap “nyerempet-nyerempet bahaya” .
- Sangat peduli dengan moralitas dan nilai-nilai keadilan, kejujuran, integritas.
- Memiliki minat yang beragam dan terentang luas.
Karakteristik Aktifitas
- Punya energi yang seolah tak pernah habis, selalu aktif beraktifitas dari satu hal ke hal lain tanpa terlihat lelah.
- Sulit memulai tidur tapi cepat terbangun, waktu tidur yang lebih sedikit dibanding anak normal.
- Sangat waspada.
- Rentang perhatian yang panjang, mampu berkonsentrasi pada satu persoalan dalam waktu yang sangat lama.
- Tekun, gigih, pantang menyerah.
- Cepat bosan dengan situasi rutin, pikiran yang tidak pernah diam, selalu memunculkan hal-hal baru untuk dilakukan.
- Spontanitas yang tinggi.
Karakteristik Relasi Sosial
- Umumnya senang mempertanyakan atau menggugat sesuatu yang telah mapan.
- Sulit melakukan kompromi dengan pendapat umum.
- Merasa diri berbeda, lebih maju dibanding orang lain, merasa sendirian dalam berpikir atau pada saat merasakan suatu bentuk emosi.
- Sangat mudah jatuh iba, empatik, senang membantu.
- Lebih senang dan merasa nyaman untuk berteman atau berdiskusi dengan orang-orang yang usianya jauh lebih tua.
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Keberbakatan Seorang Anak
- Hereditas
Hereditas, adalah faktor yang diwariskan dari orang tua, meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya. U. Branfenbrenner dan Scarr Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap kemampuan mental seseorang
- Lingkungan
Lingkungan, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.
- Dampak dari anak berbakat
- Dampak Positifnya
- Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik dan sosial.
- Prestasi fisik yang dapat dicapai oleh anak-anak berbakat ialah mereka memiliki daya tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959). Anak berbakat mampu berjalan dan berbicara lebih awal dibandingkan dengan masa berjalan anak-anak normal (Swanson, 1979).
- Prestasi psikologis anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak-anak yang populer serta lebih mudah diterima (Gearheart, Heward,1980).
- Prestasi akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki sistem syaraf pusat (otak dan spinal cord) yang prima. Oleh karena itu anak-anak berbakat dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi. Menurut Bloom kognitif tingkat tinggi meliputi berfikir aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan kognitif tingkat rendah terdiri dari berfikir mengetahui dan komprehensif.
Selain memiliki keunggulan-keunggulan diatas anak-anak berbakat mempunyai dampak dalam karakteristik yang negative secara umum menurut Swassing yakni :
- Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit
- Dapat mendominasi diskusi
- Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya
- Suka ribut
- Memilih kegiatan membaca dari pada berparfsipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik
- Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertent
- Jika memimpin diskusi akan membawa situasi diskusi ke situasi yang harus selalu tuntas.
- Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari
- Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang
Sedangkan bisa di kategorikan masalah anak berbakat berdasarkan subjeknya antara lain :
- Masalah dan Dampak Bagi Individu
- kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembangan dan kekuatan fisik, sehingga terjadi kesenjangan di antara keduanya, dapat menimbulkan perasaan tidak adekuat pada diri anak.
- Perkembangan kognitif anak berbakat lebih cepat dari teman seumurnya, sehingga menimbulkan kebosanan terhadap pengajaran reguler, kesulitan hubungan sosial.
- Kemapuan anak berbakat untuk menyerapdan menghimpun informasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan ketidakstabilan perkembangn emosi.
- Masalah dan Dampak Bagi Keluarga orang tua yang tidak memahami dan menyadari potensi yang dimilki anaknya cenderung tidak peduli dan merespon prilakunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H