Mohon tunggu...
Siti Maisyaroh
Siti Maisyaroh Mohon Tunggu... -

Uin Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Anak berbakat

14 Juni 2015   10:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Keberbakatan Seorang Anak

  2. Hereditas

Hereditas, adalah faktor yang diwariskan dari orang tua, meliputi kecerdasan, kreatif produktif, kemampuan memimpin, kemampuan seni dan psikomotor. Dalam diri seseorang telah ditentukan adanya faktor bawaan yang ada setiap orang, dan bakat bawaan tersebut juga berbeda setiap orangnya. U. Branfenbrenner dan Scarr Salaptek menyatakan secara tegas bahwa sekarang tidak ada kesangsian mengenai faktor genetika mempunyai andil yang besar terhadap kemampuan mental seseorang

  1. Lingkungan

Lingkungan, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan anak berbakat ditinjau dari segi lingkungannya (keluarga, sekolah dan masyarakat). Lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi keberbakatan seorang anak. Walaupun seorang anak mempunyai bakat yang tinggi terhadap suatu bidang, tanpa adanya dukungan dan perhatian dari lingkungannya seperti, masyarakat tempat dia bersosialisasi, keluarga tempat ia menjalani kehidupan berkeluarga, tempat dia menjalani kehidupan dan mengembangkan keberbakatan itu dapat membantunya dalam mencapai ataupun memeksimalkan bakatnya tersebut.

 

  1. Dampak dari anak berbakat
  • Dampak Positifnya
  1. Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik dan sosial.
  2. Prestasi fisik yang dapat dicapai oleh anak-anak berbakat ialah mereka memiliki daya tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959). Anak berbakat mampu berjalan dan berbicara lebih awal dibandingkan dengan masa berjalan anak-anak normal (Swanson, 1979).
  3. Prestasi psikologis anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak-anak yang populer serta lebih mudah diterima (Gearheart, Heward,1980).
  4. Prestasi akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki sistem syaraf pusat (otak dan spinal cord) yang prima. Oleh karena itu anak-anak berbakat dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi. Menurut Bloom kognitif tingkat tinggi meliputi berfikir aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan kognitif tingkat rendah terdiri dari berfikir mengetahui dan komprehensif.

 

Selain memiliki keunggulan-keunggulan diatas anak-anak berbakat mempunyai dampak dalam karakteristik yang negative secara umum menurut Swassing yakni :

  1. Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit
  2. Dapat mendominasi diskusi
  3. Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya
  4. Suka ribut
  5. Memilih kegiatan membaca dari pada berparfsipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik
  6. Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertent
  7. Jika memimpin diskusi akan membawa situasi diskusi ke situasi yang harus selalu tuntas.
  8. Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari
  9. Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang

Sedangkan bisa di kategorikan masalah anak berbakat berdasarkan subjeknya antara lain :

  1. Masalah dan Dampak Bagi Individu
  2. kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembangan dan kekuatan fisik, sehingga terjadi kesenjangan di antara keduanya, dapat menimbulkan perasaan tidak adekuat pada diri anak.
  3. Perkembangan kognitif anak berbakat lebih cepat dari teman seumurnya, sehingga menimbulkan kebosanan terhadap pengajaran reguler, kesulitan hubungan sosial.
  4. Kemapuan anak berbakat untuk menyerapdan menghimpun informasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan ketidakstabilan perkembangn emosi.
  5. Masalah dan Dampak Bagi Keluarga orang tua yang tidak memahami dan menyadari potensi yang dimilki anaknya cenderung tidak peduli dan merespon prilakunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun