*Assalamualaikum wa Rahmatulllahi wa Barokatuh*....
Suatu ketika Muhammad Rasulullah dan para sahabatnya baru saja tiba dari sebuah perjalanan yang cukup jauh. Kemudian mereka memutuskan untuk beristirahat dan memotong seekor kambing untuk makan malam.
"Aku yang akan memotong kambingnya!" Ujar seorang sahabat. Antusias.
Sahabat yang lain menimpali, "Aku yang akan mengulitinya!"
Sahabat yang ketiga tak mau kalah, "Kalau begitu aku yang akan memasaknya!"
Sahabat keempat tak mau kehilangan kesempatan untuk melayani Rasulullah, "Aku akan..."
Sebelum selesai sahabat keempat berbicara, tiba-tiba Rasulullah mengatakan sesuatu yang membuat mereka tersentak, "Aku akan mengumpulkan kayu bakar dari padang pasir," ujarnya lembut.
Tentu saja para sahabat merasa kaget sekaligus heran, "Wahai baginda, wahai Rasulullah, kami tak ingin membuat Anda merasa tidak nyaman. Sebaiknya Anda beristirahat saja. Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk melayani apapun saja yang Anda butuhkan."
Rasulullah kemudian menjawab, "Aku tahu kalian begitu bersemangat melakukan ini semua. Tetapi Allah tidak akan senang melihat hambaNya yang membeda-bedakan antara dirinya dengan sahabat-sahabatnya, menempatkan dirinya seolah lebih tinggi dari yang lain."
Para sahabat hanya terdiam. Kemudian Baginda Rasulullah pergi ke padang pasir, mengumpulkan sejumlah kayu bakar, lalu membawanya ke hadapan para sahabat.
Barangkali perayaan maulid hanyalah lambang dari sebuah pesan bahwa sejatinya setiap orang bisa melahirkan Muhammad dalam dirinya. Muhammad adalah "Sang Terpuji", yaitu manusia yang seluruh tindak-tanduknya memberikan ketenteraman, teladan, dan cahaya bagi semua manusia dan alam semesta.
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad Sallahu Alayhi Wasallam. Semoga kita semua bisa mengambil suri tauladan dr beliau.
Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H