=> Dalam Bahasa Melayu Yang Lebih Awal, kata ini dieja sebagai "Dominggu" dan baru sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kata ini dieja sebagai "Minggu".
Jadi, Kita Pasti Paham Siapa Yang dimaksud "TUHAN KITA", Bagi Yang Beribadah di Hari Minggu.
Bagaimana ini Bisa Terjadi ?
- Ada Yang Mengatakan Dengan Dana Yang Cukup Besar dari Luar Indonesia, Dibuat Membiayai Monopoli Pencetakan Kalendar Selama Bertahun-tahun di Indonesia.
- Percetakan Dibayar Agar Menihilkan (0) Kata "AHAD" Diganti Dengan "MINGGU".
- Setelah Kalender Jadi, lalu Dibagikan Secara Gratis Atau Dijual Obral (Sangat Murah).
Dampaknya Adalah:
- Masyarakat Indonesia Secara Tak Sadar, Akhirnya Kata *Ahad* Telah Terganti Menjadi *Minggu* di dalam Penanggalan Indonesia.
Pentingkah ?
Jawabannya :
"SANGAT PENTING" Untuk Upaya Mengembalikan Kata "Ahad" .