Perjalanan Hiace berplat merah dari Pondok Cabe menuju Kebumen, saat matahari bersinar menerangi UT Pondok Cabe. Udara terasa segar dan embun pagi berkilau diujung dedaunan yang menyatu dengan hangatnya sang mentari pagi. Perpaduan sinar surya dan tetesan embun yang indah di hari Sabtu membuat suasana pagi dipelataran UT semakin sempurna .
Pagi itu , cuaca sangat cerah, sinar matahari  menampar mobil kaca jendela kami, silau cahayanya menepis pelupuk mata hingga memaksa kami tuk membukanya, kami melanjutkan perjalanan ke Kebumen menelusuri tol Cipali dan keluar di pintu tol Pejagan, Kec. Tanjung, Kab. Brebes, Jawa Tengah
Singkat cerita, kami tiba di Kebumen yang memiliki beberapa obyek wisata alam yang eksotis, salah satunya Goa Jatijajar, terletak di kawasan pegunungan kapur yang membentang di sisi selatan kecamatan Gombong, Kebumen
Goa Jatijajar tepatnya berada di desa Jatijajar, kecamatan Ayah, kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Jarak goa ini dari kota Kebumen sekitar 32 kilometer dengan waktu tempuh kurang-lebih satu jam
Menurut keterangan yang ditulis oleh Dinas Pariwisata Kebumen, usia batuan Goa Jatijajar ini sangatlah tua, terbukti saat masuk kawasan goa Jatijajar, terdapat logo fosil dinosaurus dari mulut patung dinosaurus, keluar air yang berasal dari dua sendang yang ada dalam goa, sendang Kantil dan sendang Mawar. Kedua sendang itu airnya tidak pernah kering sepanjang tahun
Menurut sejarah, goa ini pertama kali ditemukan pada tahun 1802 silam, oleh seseorang bernama Jayamenawi. Dikisahkan saat sedang mencari rumput, ia terjatuh ke dalam lubang yang ternyata ventilasi di langit-langit goa
Pembangunan Goa Jatijajar menjadi obyek wisata mulai dilakukan pada tahun 1975 atas ide Gubernur Jawa Tengah saat itu, Suparjo Rustam. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Pembangunan itu meliputi pemasangan lampu listrik untuk penerangan sampai tangga beton untuk memudahkan pengunjung yang berwisata ke goa Jatijajar
Selain stalagtit dan stalagmit, terdapat pula banyak tiang kapur, fenomena tiang kapur itu merupakan pertemuan stalagtit dan stalagmit yang terbentuk selama jutaan tahun.
Air di keempat sendang itu juga dipercaya memiliki khasiat masing-masing. Air sendang Puser Bumi dan sendang Jombor dipercaya dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sementara, sendang Mawar dipercaya dapat membuat seseorang awet muda, jika mandi atau mencuci muka dengan airnya
Untuk sendang Kantil, konon jika seseorang mandi atau mencuci muka di sana, niat dan cita-citanya akan mudah tercapai. Saat ini sendang yang mudah dijangkau hanya sendang Mawar dan sendang Kantil. Sementara sendang Puser Bumi dan sendang Jombor masih gelap dan licin.
Selanjutnya, di goa Jatijajar ini tidak lepas dari legenda Raden Kamandaka (Lutung Kasarung), yang pernah bertapa di dalam goa ini. Konon, legenda ditunjukkan dengan adanya diorama patung di dalam goa yang menceritakan kisah legenda seorang putri raja Pasir Batang, Putri Purbasari, diusir oleh ayahnya Prabu Tapa Agung, karena persaingan tampuk kekuasaan kerajaan.Â
Putri Purbasari, ditinggalkan di sebuah hutan yang lebat, jauh dari istana dan bertemu dengan Lutung Kasarung, sekaligus menjadi pendamping setianya
Singkat cerita, Prabu Tapa Agung akhirnya memilih Putri Purbasari anak bungsunya, yang bersaing dengan Putri Purbararang kakak kandung sendiri, Putri Purbasari bahagia bersama teman hidupnya Lutung Kasarung, jelmaan Sanghyang Guruminda yang sebenarnya dia adalah makhluk kayangan yang sangat tampan dan baik hati
Jika suatu saat pembaca berkunjung ke Kebumen, tidak sempurna jika belum berkunjung ke Goa Jatijajar, sebagai destinasi wisata yang indah dan menakjubkan dengan legenda masa lalu yang kuat, dibarengi kearifan lokal yang masih terjaga
"If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales." (Albert Einstein)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI