Mohon tunggu...
Akhmad Zaenuddin
Akhmad Zaenuddin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bakwan dalam genggaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jangan Nangis Lagi, Neng Zaskia Gotik

25 Maret 2016   00:23 Diperbarui: 25 Maret 2016   16:37 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan, jika mau mengaitkannya dengan peristiwa beberapa hari kemarin, demo sopir taksi yang didasari oleh sikap kurang responsifnya pemerintah menyikapi adanya angkutan umum berbasis aplikasi, mimpi terwujudnya dan diamalkannya sila kelima adalah sebuah keniscayaan. Semua pihak berharap pemerintah bisa membuat regulasi yang benar-benar adil. 

Regulasi yang tidak memihak salah satu kubu dan mematikan ladang salah satunya, sopir angkutan umum konvensional atau yang berbasis aplikasi. Sila "Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia" yang dihidupkan perbincangannya oleh Zaskia Gotik adalah rujukan yang tak boleh ditawar-tawar oleh pemerintah dalam membuat kebijakan.

Selain hal di atas, hikmah lain yang dapat diambil adalah si Eneng juga telah mengingatkan kolega-koleganya yang mencari nafkah di dunia hiburan akan peribahasa "mulutmu harimau mu." Ya, setiap kata yang terucap dan tingkah yang dilakukan saat tampil di televisi berpotensi mencelakakan kita --dengan bentuk dan cara celaka yang berbeda. 

Peristiwa Zaskia Gotik telah mengingatkan para artis, pelawak dan siapapun juga yang mencari nafkah di dunia hiburan untuk lebih berhati-hati saat bercanda, bertingkah dan berinteraksi di layar kaca. Zaskia Gotik kembali mengingatkan agar dunia hiburan tetap berpijak pada norma-norma yang berlaku. Bahwa tujuan menghibur adalah membuat senang, bukan menyakiti pihak lain.

Sebagaimana kita tahu, sebelum lawakan Zaskia yang bermasalah, banyolan salah satu artis yang bermuatan penghinaan pada profesi wartawan juga terjadi. Lebih jauh, berdasarkan pemantauan KPI saat Ramadhan tahun 2015, konten hiburan di televisi masih banyak ditemukan pelanggaran, yang meliputi pelanggaran terhadap penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan, pelanggaran terhadap perlindungan anak dan remaja, pelanggaran terhadap perlindungan kepada orang dan masyarakat tertentu, serta pelanggaran klasifikasi program Remaja. 

Selain dua hikmah di atas, Zaskia Gotik juga secara tidak langsung telah memberikan tambahan wawasan hukum kepada masyarakat. Terkait segala ucapan, tindakan dan interaksi dalam hidup bermasyarakat, terdapat hukum yang mengaturnya. Ada norma-norma hukum yang harus ditaati dan ada pula sanksi yang menanti jika terjadi pelanggaran atasnya. Bahwa hukum telah menjadi salah satu alat untuk mengontol ucapan, tindakan dan interaksi masyarakat (tool of social control).

Jelaslah bahwa di balik kesedihan Neng Zaskia Gotik, banyak hikmah yang dapat kita petik atasnya. Anggap saja bahwa Eneng adalah orang yang dipilih Tuhan untuk menghidupkan kembali diskusi dan juga perbincangan ihwal sila kelima pancasila, dan juga mengingatkan kembali teman-teman di dunia hiburan serta masyarakat umum untuk mentaati norma-norma yang berlaku di Negara kita.

Jika pun hal-hal di atas tidak dapat menghentikan tangisan Neng Zaskia Gotik, maka yakinkanlah diri bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan pada hambanya di luar batas kemampuan.

La yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun