Mohon tunggu...
I Melysa
I Melysa Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Komunikasi, HUMAS Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerusakan Jalan di Banten Memprihatinkan Menurut Wakil DPRD Cilegon

7 Juni 2012   18:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:16 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara masalah infrastruktur di Banten sepertinya tidak pernah lepas dari persoalan jalan, khususnya jalan rusak. Jalan rusak, berlubang-lubang, penuh kubangan berupa kubangan kerbau, dan di beberapa ruas kubangan dan lubangnya sangat dalam. Bahkan seolah menjadi sebuah pemandangan yang biasa, jalan rusak pun sangat mudah ditemui di berbagai pelosok Provinsi Banten, tak terkecuali yang berlokasi di wilayah perkotaan, bahkan ruas jalan Tol pun tak luput dari kerusakan. Infrastruktur jalan yang rusak di wilayah Provinsi Banten hampir menyeluruh.

Menurut Bapak Ir.Amal Irfaruddin wakil ketua DPRD Cilegon beranggapan bahwa “kondisi jalan di sekitar Banten khususnya di Cilegon sengat rusakkalau kita lihat di arah anyer sangat rusak sekali, lingkar selatan itu bukan provinsi tapi itu juga masuk ke provinsi, lingkar selatan malah tidak bisa di pakai, kemudian yang di arah merak juga sama meskipun sekarang ini sedang ada pembangunan betonan, daerah ciruas juga masih rusak harus di benahi karena daerah terutama daerah cilegon itu tidak mampu menahan truk-truk yang berat-berat itu dan treler-treler “ ujarnya.

Lalu menurutnnya yang mengakibatkan kerusakan jalan, sehingga jalanan rusak parah di daerah tertentu yaitu karena beban berat dari yang melalui jalan itu sudah ada kelas-kelas untuk kendaraan beratnya yang beratnya sekian, dan sebenarnya kalau supir-supir itu taat terhadap kelas-kelas jalannya jalan tidak akan mudah rusak, tapi kenyataannya supir itu tidak taat dan jalan yang seharusnya untuk kendaraan kecil truk tidak boleh masuk begitu saja, karena truk masuk itulah jalan menjadi rusak. Kemudian selain itu juga hujan banjir itu pengaruh besar juga unstuck kerusakan jalan, maka dari itu sebenarnya jalan itu tidak boleh banjir. Mengapa jalan itu syaratnya kanan kiri harus ada selokan dan jalan di skitarnya harus cembung, jadi kalau hujan airnya akan mengalir ke kanan dan ke kiri masuk selokan kemudian ke arah sungai atau ke laut. Tetapi di Banten itu agak jarang prosedur itu dilakukan banyak jalan yang kanan kirinya tidak ada selokan, kemudian hujan banjir dan akhirnya air tidak bisa lari kemana-mana itu akibat kemungkinan juga jalan rusak. “Jadi ada dua yang menyebabkan jalan rusak yaitu beban muatan kendaraan dan banjir”, tambahnya.

Menanggapi keluhan-keluhan masyarakat atas kelambanan proses perbaikan jalan yang memakan waktu lama semestinya pemerintah itu seharusnya memberikan soisialisai kepada masyarakat untuk anggaran tahunan, mana jalan yang akan di bangun. Seharusnya mereka tau APBDitu harusnya di masukan ke website, sehingga semua masyarakat bisa membuka informasi tentang jalan yang rusak. Kalau masyarakat tau itu berarti komunikasi lancar tidak akan ribut tidak akan demo. Maka dari itu kenapa terjadi demo dan sebagainya karena komunikasinya yang tidak lancar sehingga masyarakat tidak tahu sebenarnya pemerintah ini kerjanya apa anggapannya mengapa mengetahui jalan rusak tetapi tidak diperbaiki. Karena memang tidak diberitahukan karena memang APBD itu untuk konsumsi masyarakat bukan rahasia jadi boleh semua buka itu nah begitu harusnya tuh memlih media komunikasi yang paling mudah di akses oleh masyarakat yang pling mudah yaitu website sebenarnya, semua bisa membuka internet yang tidak mempunyai komputer bisa ke warne atau di koran-koran atau di tv, tv Banten di buka sarana untuk dialog masyarakat itu dengan gubernurnya atau walikotanya sehingga ada pertanyaan seperti ini bisa di jawab”, jelasnya.

“Bukan tidak serius tetapi anggaran itu ada penjadwalannya kapan jalan ini akan di bangun, jadi jika terjadi kerusakan jalan sebelum penjadwalan perbaikan tidak akan di perbaiki”, tambahnya.

Mengenai kenyaman dalam melintasi jalanan di provinsi banten yang rusak ini ia pun mengakui bahwa “tidak nyaman karena yang pertama itu merusak ban mobil kita yang seharusnya servicenya lama rusaknya bisa lebih cepat rusak, kemudian lama nyampainya yang memakan waktu lama untuk samapai tujuan karena tidak bisa kencang tidak bisa ngebut. Nyaman nya goyang-goyang”, ia menjawab sambil tertawa bercanda.

Saat di tanyai mengenai apakah ada penyalahgunaan dana sehinggu terjadi kelambanan dalam perbaikan jalan ia pun menjelaskan bahwa wajar kalau masyarakat kemudian beranggapan seperti itu karena komunikasinya yang tidak lancar orang yang tidak tau maka dia akan suka mengada-ngada, maka komunikasi itu yang paling penting. Tidak ada yang di salah gunakan, karrna setiap tahun itu ada audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan itu sangat di takuti oleh pemerintah karena kalau pun ada korupsi akan di tangkap. Jadi untuk dekarang dana penyalahgunaan itu tidak ada, yang untuk jalan ya jalan. Kalau mungkin ada biasanya di temukan itu penyunatan kulitas jalan misalnya jalan itu tebalnya 5cm di kontraknya dibangun cuma 3cm ini membuat cepat rusak, Dan kemana yang 2cm tidak di ketahui. Nah itu yang disalahgunakan namanya korupsi yaitu tadi itu ognum tapi bukan pemerintah, kalau pemerintah menyalahgunakan kayanya tidak berani, tapi kalau ognum itu tergantung jaksa yang memeriksa.

Menurutnya pemerintah masih sangat belum baik masih jauh dari baik khususnya provinsi, karena cilegon yang paling dirugikan karena memang cilegon itu layaknya memang bukan daerah prioritas gubernur karena memang mungkin kalau politik cilegon itu termasuk daerah yang penduduknya sedikit tidak jadi itungan, kalau pilihan pilkada itu kan suara yang paling penting tapi itu cuma 350rb di lepas saja, kalau tangerang itu kan juataan, serang itu yang diperhatikan maka bisa kita lihat daerah ke anyer itu sudah berapa kali surat dari walikota ke gubernur minta dibangun tapi tidak di bangun-bangun.

***

Melysa/4I/Fikom/FisipUntirta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun