So Yunha yakin bahwa kemajuan serta perkembangan Korea Selatan bergantung pada energi qi yang tidak boleh dihambat dengan adanya pasak-pasak besi di dalam tanahnya. Usahanya mendapat dukungan dari masyarakat Korea yang masih mempercayai Feng-shui. So juga menyadari bahwa saudaranya di Korea Utara masih terkena energi negatif karena tidak adanya kesadaran mengenai pasak-pasak besi tersebut di sana. Penemuan pasak besi memang pernah terjadi pada tahun 2011 di Kota Songak, Korea Utara. Namun, hal tersebut tidak pernah ditindaklanjuti baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah.
Exhuma yang sukses menggebrak bioskop dunia dengan aksi shaman Lee Hwarim dan Kim Sangdeok dalam melawan teror Jepang dalam bentuk hantu samurai ternyata hadir di dunia nyata sebagai Koo Yunseo dan So Yunha. Pencarian mereka untuk menghilangkan jejak penjajahan Jepang meskipun tanpa mendapat upah apapun sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi. Meskipun tidak semua orang percaya akan Feng-shui, tetapi seharusnya semua orang dapat melihat rasa cinta tanah air yang melatarbelakangi pencarian Koo dan So. Kesuksesan Exhuma dan rasa penasaran masyarakat akan fakta di baliknya diharapkan dapat menjadi pintu bagi dunia untuk mengenal Koo dan So sebagai patriot pungsu dari Korea Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H