Mohon tunggu...
MELYNDA SUHERMAN
MELYNDA SUHERMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

Byron once said, “Of all bitches, dead or alive, a scribbling woman is the most canine.''

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penghilangan Wajah Permaisuri Terakhir Korea

19 Juni 2024   23:43 Diperbarui: 22 Juni 2024   03:40 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Min-ssi. (koreajoongangdaily.joins.com)

Di Korea sendiri, identitas Ratu Min, atau di sana disebut dengan Myeongseong Hwanghu, mulai menjadi nyata melalui rasa penasaran rakyat terhadapnya yang disalurkan melalui karya seni. Munculnya sebuah drama Korea dengan judul "The Lost Empire" pada tahun 2001 dengan fokus mengenai wajah dan rupa dari sang ratu pada episode pertama yang menarik kembali perhatian masyarakat kepada kisahnya yang tragis. Drama ini mendapat respon dan dukungan baik dari rakyat dan pemerintah Korea sehingga memunculkan kembali secercah warna dalam buramnya identitas Min Ja-yeong.  Melalui seni, nama dan perjuangan Ratu Min yang sebenarnya kembali dikenal serta menghapuskan kebohongan dan propaganda Jepang yang pernah hadir di tengah masyarakat Korea. Sedikitnya, baik Jepang maupun Korea sudah mulai berusaha untuk menemukan titik terang bagi Ratu Min yang identitasnya tenggelam antara sejarah dan budaya modern.

Min Ja-yeong, puteri Min Chi-rok dari keluarga Yeoheung Min, yang lebih dikenal sebagai Ratu Min atau Permaisuri Myeongseong merupakan korban dari kekejian dan kemelut perang yang perjuangannya tertutup oleh propaganda  sehingga ia menjadi orang asing di negerinya sendiri. Tidak adanya sosok yang jelas dari sang ratu membuatnya terkesan asing untuk menjadi seseorang yang bermakna bagi kalangan muda Korea, khususnya kaum wanita. Kesan patriarki muncul terhadap pemerintah Korea yang kurang berkontribusi dalam penelitian terkait sang ratu menjadi tidak terhindarkan. Minimnya usaha untuk memberikan kejelasan bagi identitasnya baik dari pihak Jepang maupun Korea telah membuat Ratu Min terjebak dalam batas antara ada dan tiada. Sosok penting seperti Ratu Min perlu diberikan kejelasan untuk menjawab dua hal; pertama, jasanya yang telah memajukan Korea melalui diplomasi dengan negara asing dan kedua, rasa penasaran rakyat mengenai siapa sosok wanita pemberani yang rela dibakar demi negaranya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun