Mohon tunggu...
Mely Ferawati
Mely Ferawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

liked do research and writing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pembentukan ACPHEED sebagai Langkah Strategis ASEAN dalam Menghadapi Ancaman Kesehatan Pascapandemi COVID-19

4 Desember 2024   20:35 Diperbarui: 4 Desember 2024   20:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID-19 menjadi momentum penting bagi ASEAN untuk memperkuat sistem kesehatan regional. Dampak pandemi menunjukkan bahwa kawasan ini memerlukan kerja sama yang lebih terkoordinasi dan efektif untuk menghadapi krisis kesehatan masyarakat. 

Dalam situasi pandemi, negara-negara ASEAN menghadapi tantangan seperti kurangnya data epidemiologi yang akurat, keterbatasan sumber daya kesehatan, dan koordinasi yang belum optimal. Krisis ini juga mengungkap kerentanan kawasan terhadap ancaman penyakit menular baru, terutama karena tingginya mobilitas penduduk dan interaksi lintas negara. 

Muncul kebutuhan mendesak untuk membangun kapasitas regional yang lebih tangguh dan responsif terhadap ancaman kesehatan. Sebagai upaya menjawab tantangan ini, ASEAN membentuk ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

Inisiatif ini tidak hanya menjadi respons terhadap dampak pandemi, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mencegah dan mengelola ancaman serupa di masa depan.  ACPHEED dirancang untuk memperkuat kesiapsiagaan kawasan melalui surveilans penyakit, investigasi wabah, penilaian risiko, serta manajemen darurat kesehatan masyarakat.

Mendukung kerja sama yang terstruktur, ACPHEED bertujuan untuk memastikan deteksi dini, pencegahan, dan respons cepat terhadap krisis kesehatan. ACPHEED memiliki beberapa tujuan utama yang menjadikannya pilar ketahanan kesehatan ASEAN. Pertama, pusat ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi secara real-time di antara negara-negara anggota, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang berbasis data.

ACPHEED berfungsi sebagai wadah berbagi sumber daya, termasuk peralatan medis dan tenaga kesehatan, untuk membantu negara-negara yang membutuhkan selama krisis. Pusat ini mengembangkan protokol dan standar operasional bersama guna meningkatkan koordinasi regional dalam menghadapi situasi darurat kesehatan. ACPHEED memperkuat mekanisme respons kolektif ASEAN untuk menghadapi wabah penyakit dan emergensi kesehatan lainnya.

Pembentukan ACPHEED tidak hanya menjadi respons terhadap kebutuhan kawasan dalam menghadapi ancaman kesehatan masyarakat tetapi juga menjadi langkah strategis ASEAN untuk mengimplementasikan visi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). AOIP menekankan pentingnya kerja sama yang inklusif, berbasis prinsip, dan saling menghormati antarnegara di kawasan Indo-Pasifik. 

Memprioritaskan empat bidang kerja sama utama, yaitu keamanan maritim, konektivitas, pembangunan berkelanjutan, dan kerja sama ekonomi, AOIP juga memasukkan kesehatan masyarakat sebagai bagian integral dari pembangunan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

ACPHEED menjadi salah satu perwujudan nyata dari upaya ASEAN untuk memperkuat kolaborasi lintas kawasan. Pelaksanaannya, pusat ini melibatkan mitra eksternal strategis, seperti Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Australia, dan organisasi internasional, termasuk WHO.

Mitra-mitra ini berperan penting dalam menyediakan dukungan teknis, sumber daya finansial, serta pengembangan kapasitas yang diperlukan untuk memastikan ACPHEED berfungsi secara optimal. Jepang telah memberikan kontribusi besar dalam pendanaan dan pengembangan fasilitas ACPHEED, sementara WHO memberikan panduan teknis untuk surveilans penyakit dan manajemen darurat kesehatan.

Integrasi ACPHEED ke dalam kerangka AOIP mencerminkan komitmen ASEAN untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang inklusif dan kolaboratif, dengan menempatkan kesehatan masyarakat sebagai prioritas strategis. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat ketahanan kesehatan regional di Asia Tenggara tetapi juga menjadikan ASEAN sebagai mitra yang relevan dalam membangun ketahanan kesehatan global. 

Sebagai contoh, melalui ACPHEED, ASEAN dapat berbagi praktik terbaik dan pengetahuan teknis dengan negara-negara di luar kawasan, menciptakan ekosistem kerjasama lintas batas yang menguntungkan semua pihak.

ACPHEED memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antara ASEAN dan mitra-mitra Indo-Pasifik melalui platform kerja sama multilateral. Berfokus pada pencegahan, deteksi dini, dan respons terhadap penyakit menular, pusat ini menjadi katalisator bagi terciptanya protokol kesehatan bersama yang dapat diterapkan di seluruh kawasan. Hal tersebut sejalan dengan visi AOIP untuk mendorong harmonisasi kebijakan dan penguatan jaringan regional demi mencapai keamanan manusia secara menyeluruh.

Konteks geopolitik yang dinamis, keberadaan ACPHEED juga mengukuhkan posisi ASEAN sebagai aktor utama dalam mengelola isu-isu lintas batas yang kompleks, termasuk kesehatan masyarakat. Perluasan kerja sama melalui ACPHEED, ASEAN dapat memainkan peran lebih besar dalam membangun ketahanan kesehatan tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga di seluruh kawasan Indo-Pasifik. 

Hal tersebut memberikan peluang bagi ASEAN untuk memperluas pengaruhnya, menjembatani kepentingan berbagai aktor, dan menciptakan arsitektur regional yang lebih inklusif dan responsif.

Keberadaan ACPHEED diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi kawasan. Pusat ini akan membantu ASEAN membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh melalui pelatihan tenaga kesehatan, pengembangan teknologi kesehatan, dan penguatan infrastruktur kesehatan di negara-negara anggota. ACPHEED dapat berfungsi sebagai model kerja sama regional yang dapat diadopsi oleh kawasan lain di dunia.

ACPHEED juga memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan penelitian di bidang kesehatan masyarakat. Dengan mendukung pengembangan kapasitas ilmiah di kawasan, pusat ini membantu negara-negara anggota mengidentifikasi dan mengatasi ancaman kesehatan baru dengan lebih baik. Dengan pendekatan ini, ACPHEED tidak hanya berfokus pada respons terhadap krisis tetapi juga pada upaya pencegahan yang komprehensif.

ACPHEED merupakan langkah strategis ASEAN dalam meningkatkan ketahanan kesehatan kawasan di tengah ancaman penyakit menular yang terus berkembang. Sebagai respons langsung terhadap pelajaran yang diperoleh dari pandemi COVID-19, pusat ini dirancang untuk memperkuat koordinasi regional, berbagi sumber daya, dan memastikan kesiapsiagaan yang lebih baik terhadap ancaman kesehatan. Dengan integrasinya ke dalam kerangka AOIP, ACPHEED juga mencerminkan komitmen ASEAN terhadap kerja sama inklusif dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

Melalui ACPHEED, ASEAN tidak hanya memperkuat sistem kesehatan masyarakat tetapi juga menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam menciptakan kawasan yang tangguh, damai, dan sejahtera. Inisiatif ini menempatkan ASEAN di garis depan dalam upaya global untuk membangun ketahanan terhadap ancaman kesehatan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun